Rangkum 13 Mei 2018: Korupsi Najib Razak hingga Polsek Bayah Dirusak

Konten Media Partner
13 Mei 2018 5:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setelah kalah dari pemimpin kubu oposisi Pakatan Harapan (PH) Mahathir Mohammad dalam pemilu, nama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak masih menjadi sorotan karena pengakuan anak tirinya tentang gaya hidup mewah dan praktik korupsi Najib dan istrinya. Ia disebut telah memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi.
ADVERTISEMENT
Sementara di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, warga melakukan perusakan terhadap kantor Polsek Bayah dan membakar 1 unit mobil patroli karena tidak terima atas tindakan sewenang-wenang polisi. Selain kedua berita tersebut, terdapat empat berita lainnya yang sudah Rangkum pilih untuk edisi ini. Berikut rangkuman selengkapnya.
1. Pengakuan Anak Tiri soal Praktik Korupsi Najib Razak
Najib Razak (Foto: Reuters/Olivia Harris)
Anak tiri mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Azrene Ahmad, mengungkap gaya hidup mewah dan praktik korupsi yang dilakukan Najib dan istrinya, Rosmah Mansor. Azrene mengatakan, uang yang didapat kedua orang tuanya dari permainan bisnis digunakan untuk belanja berlian dan menyogok pejabat untuk menguatkan kekuasaan mereka.
Sebelum menikah, Azrene pun mengaku kerap dipaksa menikah dengan seseorang yang dapat memberi keuntungan politik bagi Najib dan istrinya. Bahkan, ia pernah dimanfaatkan untuk membawa kabur sejumlah aset ke luar ngeri. "Jumlah uang yang ada dalam koper dikucurkan layaknya air untuk kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat," kata Azrene.
ADVERTISEMENT
2. Dua Wanita Terduga Teroris Ditangkap Saat Akan Masuk Mako Brimob
Dua wanita terduga teroris ditangkap. (Foto: dok. Istimewa)
Polisi menangkap dua orang perempuan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang diduga akan melakukan aksi penusukan terhadap anggota Brimob. Kedua perempuan bernama Dita Siska Millenia dan Siska Nur Azizah itu ditangkap saat akan melaksanakan salat subuh di salah satu musala dekat Mako Brimob, Sabtu (12/5).
Berdasarkan keterangan kepada penyidik, keduanya juga berencana membawa makanan kepada para napi terorisme. Polisi masih melakukan pendalaman soal keterkaitan mereka dengan ISIS. Dari mereka, polisi menyita barang bukti berupa sebuah gunting yang akan digunakan untuk menusuk anggota Brimob.
3. Duet Zulkifli Hasan-Rhoma Irama Siap 'Goyang' Pilpres 2019
Zulkifli Hasan dan Rhoma Irama (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Meski tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2019, Partai Idaman menjalin kerja sama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Pemilu Presiden 2019. Menurut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, jika partainya mendukung dirinya menjadi calon presiden, maka pendiri Partai Idaman Rhoma Irama akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden.
ADVERTISEMENT
Kedua partai juga sepakat bahwa seluruh kader dan pengurus Partai Idaman yang hendak menjadi calon anggota legislatif akan mendaftar melalui PAN. Rhoma juga akan menggiring semua kader partai dan simpatisannya untuk mendukung PAN dalam Pemilu 2019.
4. Lawan Tindakan Sewenang-wenang Polisi, Warga Rusak Kantor Polsek Bayah
Warga serang Polsek Bayah, Banten (Foto: Dok. Istimewa)
Sejumlah warga di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, merusak kantor Polsek Bayah serta membakar 1 mobil patroli dan 4 unit sepeda motor dinas. Tindakan itu terkait upaya penangkapan 3 orang nelayan Binuangen usai mencari bibit udang oleh polisi berpakaian preman dan menggunakan mobil Avanza berwarna hitam.
Namun saat itu, hanya 1 orang nelayan yang berhasil ditangkap, sementara 2 orang nelayan lain yang berusaha menghalangi penangkapan itu ditabrak oleh polisi hingga luka berat. Warga dan para nelayan yang tidak terima dengan perlakuan sewenang-wenang polisi itu pun mendatangi Polsek Bayah untuk meminta klarifikasi hingga berujung perusakan.
ADVERTISEMENT
5. 7 Anggota Keluarga di Brebes Tinggal di Gubuk Terpal
Keluarga di Brebes tinggal di gubuk terpal. (Foto: Dok. Dani/Pantura Post)
Sebuah keluarga di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, tinggal di sebuah tenda terpal berukuran 3x3 meter selama dua pekan. Shaleh (43) beserta keenam anggota keluarganya itu terpaksa tinggal di sana karena rumah semi permanen miliknya sengaja dirobohkan.
Sebelum dirobohkan, rumah mereka dianggap tidak layak untuk ditinggali karena kondisinya yang hampir roboh sehingga membahayakan keselamatan. Sang istri, Winarti (38), mengaku belum pernah mendapat bantuan pemerintah untuk Rumah Tak Layah Huni (RTLH), meski sudah beberapa kali didata oleh pemerintah desa.
6. Menolak Lupa Tragedi 12 Mei 1998
Peringatan tragedi 12 Mei. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Mahasiswa dan kerabat korban tragedi Trisakti yang terjadi pada 12 Mei 1998 melakukan aksi menyalakan lilin di Tugu Reformasi, Kampus Trisakti, Jakarta Barat. Aksi itu dilakukan untuk mengenang 4 orang mahasiswa Trisakti yang tewas akibat tindakan represif rezim Presiden Soeharto, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidhin Royan, Hery Hartanto, dan Hendriawan Sie.
ADVERTISEMENT
Selain korban tewas, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat ada 681 orang yang mengalami luka dalam tragedi Trisakti. Hingga kini keluarga dan kerabat korban, serta aktivis hak asasi manusia masih menuntut keadilan atas pelanggaran HAM dalam tragedi Trisakti tersebut.
Ikuti terus setiap edisi Rangkum di sini.