Rangkum 17 Juli 2018: KPK Geledah PLN hingga PNS Tewas di Tahanan

Konten Media Partner
17 Juli 2018 3:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
KPK secara serentak menggeledah tiga lokasi berbeda dalam rangkaian proses penyidikan kasus suap pembangunan PLTU Riau-1, Senin (16/7). Di tempat lain, serangan bom bunuh diri terjadi di Pakistan saat kampanye Partai Balochistan Awami (BAP). Serangan tersebut menewaskan 149 warga sipil.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut merupakan dua dari enam peristiwa yang masuk dalam Rangkum edisi kali ini. Berikut selengkapnya.
1. KPK Geledak PLN
Ruang Dirut PLN lantai 8 digeledah KPK (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
KPK menggeledah Kantor Pusat PLN di Jalan Trunojoyo, Blok M, Jakarta Selatan, Senin sore (16/7). Penggeledahan tersebut merupakan rangkaian proses penyidikan kasus suap pembangunan PLTU Riau-1. Setelah enam jam melakukan penggeladahan, penyidik KPK keluar membawa tiga kardus dan tiga koper.
Di tempat lain, KPK juga menggeledah ruang kerja Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Saragih, dan kantor PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Dari ketiga lokasi tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen dan bukti elektronik berupa rekaman CCTV.
2. Negara Terima Rp 300 M dari Rp 4,4 T Kasus Yayasan Supersemar
Rapat Kerja Komisi III dan Jaksa Agung RI. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kasus penyelewengan dana oleh Yayasan Supersemar yang telah diputus Mahkamah Agung pada Oktober 2017 tak kunjung usai. Pihak yayasan dituntut untuk mengembalikan uang senilai Rp 4,4 triliun kepada negara. Namun, hingga saat ini negara baru menerima Rp 300 miliar dari total yang harus dibayar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa aset yang dimiliki oleh yayasan juga belum dieksekusi oleh pengadilan. Salah satunya adalah gedung perkantoran Granadi yang berada di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Tommy Soeharto, gedung Granadi merupakan milik perusahaan, dan Yayasan Supersemar hanya memiliki saham di dalamnya. Dengan demikian, yang bisa dieksekusi adalah saham Yayasan Supersemar, bukan gedung tersebut.
3. Ramai-ramai Artis Jadi Calon Anggota Legislatif Partai NasDem
Nafa Urbach gabung Partai NasDem (Foto: Instagram @nafaurbach)
Bursa calon anggota legislatif (caleg) di Pileg 2019 diramaikan oleh sederet artis nasional. Di antaranya, Manohara Odelia Pinot, Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Olla Ramlan, Baim Wong, Adly Fayruz, Bertrand Antolin, pedangdut Kristina, Eddies Adelia, Okky Asokawati, dan Krisna Mukti.
Sekjen NasDem Johnny G Plate, mengaku bahwa upaya merekrut artis merupakan bagian dari strategi politik NasDem dalam maraup suara di Pileg 2019. Dalam waktu singkat, para artis tersebut harus ikut memberikan pendidikan politik yang baik, sebelum disiapkan menjadi pemimpin di wilayah masing-masing.
ADVERTISEMENT
4. Joseph Anugerah, Polisi Gadungan di Jaksel
Penangkapan polisi gadungan di jl layang Casablanka (Foto: Twitter/@TMCPoldaMetro)
Polisi gadungan bernama Joseph Anugerah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kasus penipuan dan pungutan liar (pungli), Senin (16/7). Selain melakukan pungli, ia juga kerap memerintahkan pemotor yang melanggar dengan hukuman push-up.
Joseph nekat menjadi polisi gadungan karena masalah ekonomi. Ia sudah tiga kali beraksi di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, dan telah mendapatkan uang sebesar Rp 520 ribu.
5. PNS di Subang Dipalak dan Dianiaya hingga Tewas di Tahanan
Ilustrasi penjara (Foto: Pixabay)
Ade Diding, seorang PNS di Subang, Jawa Barat, tewas di tahanan Polres Subang setelah mengalami penganiayaan dari sesama tahanan, pada Juni 2018. Ade yang ditahan atas kasus penipuan itu dianiaya karena urusan uang jago. Tahanan yang merasa jagoan mengutip uang dari tiap tahanan yang masuk.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan penyelidikan, terdapat 13 orang yang dijadikan tersangka. Mereka mengaku terpaksa mengeroyok korban karena diminta si preman tahanan.
6. Bom Bunuh Diri ISIS di Kampanye Pakistan Tewaskan 149 Orang
Korban ledakan bom di Pakistan (Foto: AP Photo/Arshad Butt))
Serangan bom bunuh diri terjadi di kampanye Partai Balochistan Awami (BAP) di Distrik Mastung, Provinsi Balochistan, Pakistan. 149 orang tewas dan 189 lainnya luka-luka. Peristiwa itu menjadi salah satu teror berdarah terparah sepanjang sejarah Pakistan.
ISIS klaim sebagai dalang di balik serangan tersebut. Sementara Pejabat Senior Pakistan lain Saeed Jamal menyebut, pemerintah belum bisa mengidentifikasi seluruh korban tewas. Saat proses identifikasi selesai nama korban akan diumumkan di media cetak.
Agar Anda tidak ketinggalan berita, baca Rangkum yang lainnya di sini.
ADVERTISEMENT