Rangkum 17 Desember 2017: Korban Jiwa Gempa dan Bentrok Bekasi

Konten Media Partner
17 Desember 2017 7:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat pagi, pembaca kumparan! Untuk mengawali aktivitasmu di Minggu pagi ini, kami telah rangkum 3 berita pilihan yang terjadi sepanjang hari Sabtu, 16 Desember 2017. Biarpun weekend, tetap harus up to date ya. Yuk, langsung saja cek list berikut.
ADVERTISEMENT
1. 3 Orang Meninggal Akibat Gempa Tasikmalaya
Pasca gempa bumi Tasikmalaya (Foto: Antara/Adeng Bustomi)
Gempa berkekuatan 6,9 Magnitudo mengguncang Jawa Barat, Jumat malam lalu. Gempa yang berpusat di sekitaran Tasikmalaya ini menyebabkan kerusakan setidaknya di 6 daerah di Jawa Barat. Gempa tersebut juga sempat berpotensi tsunami.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, bencana alam ini menyebabkan setidaknya 3 orang meninggal dunia. "Sampai dengan hari ini, tercatat 3 orang meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya kepada wartawan, di kantornya, Sabtu (16/12).
Korban pertama adalah Aminah (80 tahun) yang merupakan warga Kota Pekalongan. Korban kedua adalah Hj Dede Lutfi (62 tahun), warga Ciamis. Keduanya meninggal akibat tertimpa tembok rumah yang roboh. Sementara korban meninggal ketiga yang dilaporkan adalah Fatimah (34 tahun) yang merupakan warga Bantul, Yogyakarta. "Pada saat kejadian gempa, panik lari dan terjatuh. Dibawa ke rumah sakit kemudian meninggal dunia,” kata Sutopo.
ADVERTISEMENT
2. 1 Orang Tewas, Bentrokan di Bekasi Melibatkan Kelompok Pemuda dan Ormas
Ilustrasi bentrokan (Foto: Nyoman Budhiana/antara)
Dua kelompok masyarakat terlibat bentrok di Kelurahan Indah, Kalibaru, Bekasi, pada hari Sabtu (16/12) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB. Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto, bentrokan tersebut melibatkan kelompok pemuda dan ormas di Bekasi Utara.
Indarto menjelaskan kejadian bermula saat Sugiarto Azis dan rekannya akan menuju ke Ujung Harapan melewati jalan Seroja. Di sana, mereka melihat kenalan mereka, salah satu pedagang yang sedang diintimidasi oleh sejumlah orang.
Bentrokan ini menyebabkan 1 orang tewas dan 4 orang luka-luka. "Total ada lima orang korban akibat kejadian tersebut yaitu Sugiarto, Noval Adam, Sugeng, Deni. Sementara korban meninggal dunia bernama Liem Sam karena luka parah akibat tebasan senjata tajam di sekitaran tubuh," jelas Indarto.
ADVERTISEMENT
3. Amar, Langganan 3 Besar Kelas yang Nyambi Jadi Sopir Ojek Online
Amar sedang memantau aplikasi Grab miliknya (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Amar Permana (19), siswa SMK Duta, Jelambar, Jakarta Barat adalah siswa yang cerdas. Terbukti, dari SD hingga saat ini, Amar selalu masuk 3 besar di kelasnya. Namun di balik mengkilap prestasinya, kehidupan Amar tidaklah mudah.
Menjadi anak yatim-piatu sejak usianya baru 2 tahun, Amar tinggal bersama orang tua angkatnya, Yaya Jualia (57) dan Ruslan (63) di rumah kecil mereka di Jalan Bandengan Utara 3 RT 13 RW 11, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Demi menyambung hidup, Amar pernah bekerja sebagai penjaga warnet, tata usaha bagian komputer di sebuah SMP, dan sekarang sebagai sopir ojek online.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari, Amar bisa mendapatkan 100 ribu Rupiah. Namun, Sabtu (16/12) ketika kumparan (kumparan.com) berkesempatan meliput aktivitas Amar sebagai sopir ojek online, dia hanya memperoleh 17 ribu Rupiah dari 2 penumpang. Meskipun begitu, dia tetap bersyukur. "Hari ini lebih sepi, mungkin karena hari Sabtu, sedikit yang ke kantor," kata Amar.