Rangkum 18 November 2018: Laporan CIA, MbS, hingga Aksi Kejar Jokowi

Konten Media Partner
18 November 2018 3:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Laporan CIA yang menyatakan Muhammad bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, menjadi satu dari empat berita yang masuk Rangkum edisi ini. Berikut ulasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. 500 Masjid Terpapar Radikalisme, Termasuk di Kantor Pemerintahan dan Kampus
Ilustrasi Teroris (Foto: AFP/NOORULLAH SHIRZADA)
Staf Khusus Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Arief Tugiman, menyatakan 500 masjid di seluruh Indonesia terpapar radikalisme. Dari angka itu, 41 di antaranya berada di kompleks kantor pemerintahan.
Menurut Arief, pergerakan kelompok radikal sudah terendus di kampus-kampus. 39 persen mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia tertarik paham radikal.
2. Karyawan Sriwijaya Air Ditodong dan Mobilnya Ditembaki di Tangerang
Ilustrasi penembakan mobil (Foto: Thinkstock)
Karyawan Sriwijaya Air bernama Arman (53), ditodong dan mobilnya ditembaki oleh orang tak dikenal di jalan sekitar Hotel Ibis, Tangerang, pada pukul 19.30 WIB, Jumat (16/11).
ADVERTISEMENT
3. Driver Go-Jek Terobos Rombongan Presiden Demi Salami Jokowi
Pengemudi ojek online nekat terobos Patwal Paspampres demi bersalaman dengan Jokowi. (Foto: Instagram @katakitaig)
Driver Gojek menerobos iring-iringan mobil kepresidenan untuk menyalami Jokowi yang akan meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Papua, Jumat (16/11). Setelah berhasil menyalami Jokowi, ia tampak berlari kegirangan dan kembali ke tepi jalan.
4. Laporan CIA: Muhammad bin Salman Memberi Perintah untuk Membunuh Jamal Khashoggi
Muhammad bin Salman (Foto: FAYEZ NURELDINE / AFP)
Badan Intelijen Amerika Serikat, Central Inteligence Agency (CIA), menyimpulkan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MbS), sebagai orang yang memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Kesimpulan itu diambil CIA setelah mendapatkan informasi intelijen, seperti perbincangan telepon saudara MbS, Khalid bin Salman, yang juga Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat. Menurut CIA, perbincangan itu berisi perintah untuk mengarahkan Khashoggi agar pergi ke Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus sejumlah dokumen.
ADVERTISEMENT
---
Ikuti terus Rangkum edisi lainnya di sini.