Rangkum 23 Mei 2018: Gelombang Panas di Pakistan, Longsor di Ambon

Konten Media Partner
23 Mei 2018 1:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sekelompok orang merangsek masuk ke kantor DPRD Karawang. Begitu melihat Hitler Nababan yang berkantor di situ, mereka membabi buta memukuli politisi Partai Demokrat tersebut. Diketahui, peristiwa pemukulan berawal dari karikatur Rizieq Syihab dan Amien Rais yang dibagikan Hitler ke grup WhatsApp DPRD Karawang dan seketika menyebar.
ADVERTISEMENT
Selain peristiwa tersebut, ada enam peristiwa lain yang masuk dalam Rangkum edisi ini. Simak daftar selengkapnya.
1. Hitler, Anggota DPRD Karawang, Dipukuli karena Karikatur Rizieq Syihab dan Amien Rais
Anggota DPRR Karawawang diserang. (Foto: Dok. Istimewa)
Hitler Nababan, anggota DPRD Karawang asal Partai Demokrat dipukuli sekelompok orang pada Selasa (22/5). Massa pelaku pemukulan merangsek masuk ke ruangannya di kantor DPRD Karawang sebelum akhirnya menganiaya politisi asal Partai Demokrat itu. Menurut Kapolres Karawang AKBP Slamet, penganiayaan dipicu karena Hitler membagikan karikatur Imam Besar FPI Habib Rizieq dan Amien Rais di grup WhatsApp DPRD Karawang---menggambarkan keduanya tengah naik sebuah kompresor.
Dari video pemukulan yang dilakukan terhadap Hitler, tampak massa pelaku pemukulan berpakaian bebas. Sedangkan orang berpakaian FPI justru melerai dan melarang mereka yang main hakim sendiri. Pria berseragam putih dengan logo FPI itu terlihat melindungi Hitler dari orang-orang berpakaian bebas yang terus berupaya memukuli Hitler. AKBP Slamet menjelaskan, pihaknya masih mengidentifikasi para pelaku.
ADVERTISEMENT
2. Nurhayati Assegaf Disebut Terima Duit e-KTP USD 100 Ribu
Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Dalam persidangan terdakwa kasus e-KTP, keponakan Setya Novanto--Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, menyebutkan Nurhayati Ali Assegaf menerima uang 100 ribu dolar AS. Nurhayati membantah tudingan tersebut dan mengatakan Irvanto sedang berhalusinasi. Politisi Partai Demokrat tersebut mengaku tidak mengenal Setya Novanto, menurut keterangan tertulisnya pada Selasa (22/5).
Nurhayati menuding semua hal yang disampaikan Irvanto adalah fitnah yang diarahkan padanya. Sebab saat proyek e-KTP itu berjalan, ia masih menjabat sebagai anggota Komisi I DPR yang notabene bukan mitra dari Kemendagri untuk mengurusi proyek tersebut.
3. Diguyur Hujan, 7 Kawasan di Ambon Tertimpa Longsor
Longsor di Desa Naku, Kecamatan Leitimur Selatan (Foto: Dok. Istimewa)
Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan tujuh kawasan di Kota Ambon dilanda longsor. Berdasarkan keterangan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ambon Demmy Paays pada Selasa (25/5), ketujuh wilayah tersebut yaitu: kawasan Galunggung, Batu Merah, Skip Kecamatan Sirimau, Urimessing, Silale kecamatan Nusaniwe, dan Naku Kecamatan Leitimur Selatan.
ADVERTISEMENT
“Warga yang bermukim di lereng bukit serta bantaran sungai untuk siaga mengantisipasi tingginya intensitas hujan yang akan terjadi beberapa waktu mendatang, serta menghindar dari titik lokasi rawan bencana ke tempat yang aman," ujar Demmy. Dia menjelaskan, beberapa gejala yang harus diketahui warga untuk mewaspadai terjadinya bencana di antaranya, air sungai yang secara mendadak mengeruh, adanya retak pada tanah, batu kecil berjatuhan dari perbukitan, dan tanah menjadi bergetar.
4. 2 Polisi Terkena Luka Bacok saat Penyerangan Mapolsek Maro Sebo Jambi
Kantor Mapolsek Maro Sebo yang dirusak pelaku. (Foto: Istimewa)
Seorang laki-laki berinisial AS menyerang Polsek Maro Sebo, Jambi, pada Selasa (22/5), sekitar pukul 14.00 WIB. Dua polisi dilaporkan mengalami luka bacok akibat penyerangan tersebut. Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jambi AKBP Kuswahyudi Tresnadi, pelaku adalah seorang residivis kasus narkoba.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, polisi masih menahan pelaku untuk menyelidiki motif penyerangan. Belum ada tanda-tanda bahwa pelaku merupakan anggota teroris.
5. Kiai di Probolinggo Dilaporkan Mencabuli 2 Santriwati
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Foto: Pexels)
Seorang pengasuh salah satu pondok pensantren di Desa Wangkal, Kecamatan Gading dilaporkan oleh dua santriwatinya ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo pada Selasa (22/5). Ia dilaporkan atas kasus perbuatan asusila terhadap kedua pelapor. Kedua santriwati yang masing-masing berinisial SW (16 tahun) dan LW (20) mengatakan peristiwa yang menimpa mereka sudah terjadi cukup lama.
Salah satu kerabat SW, Sunarko, menjelaskan laporan tidak segera dilakukan karena kiai ponpes yang diduga melakukan pencabulan tersebut mengancam kedua korbannya. Pencabulan dilakukan dengan modus meminta korban untuk memijat pelaku di kamarnya. Saat tengah dipijat itu, tangan terlapor menggerayangi tubuh korban.
ADVERTISEMENT
6. Artidjo Alkostar Pensiun
Artidjo Alkostar. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Hakim Agung Artidjo Alkostar pensiun. Hakim yang sudah mengabdi di MA selama 18 tahun itu pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan bahwa umur maksimal seorang hakim agung adalah 70 tahun. "Iya, sudah pensiun," kata juru bicara MA, Suhadi, saat dikonfirmasi, Selasa (22/5). Menurut Suhadi, Artidjo akan secara resmi pensiun sebagai Hakim Agung pada per 1 Juni 2018. "Tapi sejak hari ini, tidak bisa memutus perkara lagi, karena sudah 70 tahun umurnya," kata Suhadi.
Artidjo dikenal 'galak' terhadap koruptor. Tercatat beberapa koruptor diperberat hukumannya oleh Artidjo dalam tahap kasasi, di antaranya Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Luthfi Hasan Ishaaq, hingga OC Kaligis. Ia juga menjadi hakim yang mengadili Peninjauan Kembali kasus Ahok. Dalam putusannya, Artidjo menolak permohonan PK mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
7. Pakistan Dilanda Gelombang Panas, 65 Orang Tewas
Gelombang Panas Melanda Pakistan (Foto: REUTERS/Akhtar Soomro)
Gelombang panas dalam tiga hari terakhir di Karachi, Pakistan, menewaskan 65 orang. Jumlah korban kemungkinan bisa bertambah karena suhu tinggi diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Dilansir Reuters, Senin (21/5), gelombang panas terjadi saat warga Pakistan sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Media lokal melaporkan pada Senin (22/5), suhu di Pakistan mencapai 44 derajat celcius.
Salah satu pengelola yayasan sosial bernama Faisal Edhi menuturkan, sebagian besar warga yang meninggal dunia tinggal di daerah miskin di Karachi. "65 orang telah tewas selama tiga hari terakhir. Kami memiliki mayat di fasilitas penyimpanan dingin kami dan dokter lingkungan mereka mengatakan mereka meninggal karena stroke panas," kata Edhi. Hingga kini, juru bicara pemerintah Pakistan belum memberikan komentar terkait gelombang panas mematikan itu.
ADVERTISEMENT
Ikuti terus Rangkum edisi lainnya di sini.