Rangkum 25 Januari 2018: Gerebek Kampung Ambon hingga Bom Benghazi

Konten Media Partner
25 Januari 2018 2:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat pagi para pembaca setia kumparan, selamat beraktivitas. Berikut rangkuman peristiwa yang terjadi pada Rabu (24/1).
ADVERTISEMENT
1. Ada sabu di Livina yang tabrak belasan kendaraan
Pengendara Grand Livina Penabrak Bikers (Foto: Phaksy Sukowati)
Polisi memeriksa mobil Nissan Grand Livina yang menabrak belasan sepeda motor di Jalan Wiyung, Surabaya, Jawa Timur. Di dalam mobil itu, polisi menemukan satu paket kecil narkoba jenis sabu. Selain sabu, polisi juga menemukan sebilah pisau yang disembunyikan di bawah jok mobil. 
Dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa (23/1) sekitar 17.28 WIB, mobil Nissan Grand Livina itu menabrak 17 kendaraan lain. Ketika mobil itu berhenti setelah menabrak Toyota Innova di depannya.
Setelah mobil bernomor polisi L 1765 W itu berhenti, warga sekitar sempat mengeroyok sopirnya. Pengemudi mobil yang bernama Sanursi, kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada Surabaya.
ADVERTISEMENT
2. Inisial SN Muncul di Sidang Kasus Suap Bakamla
Sidang Mantan Kabiro Perencanaan & Org. Bakamala (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
Inisial SN muncul dalam sidang lanjutan perkara dugaan suap terkait pengadaan satellite monitoring dan drone di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Inisial tersebut disebut merujuk kepada Setya Novanto.
Hal tersebut muncul saat penuntut umum memperlihatkan percakapan dalam aplikasi Whatsapp antara Managing Director PT Rohde & Schwarz Indonesia, Erwin Arief dengan anggota Komisi I DPR dari Golkar, Fayakhun Andriadi.
Dia kemudian menjelaskan maksud dalam percakapan itu. Menurut Erwin, Fayakhun menyampaikan kepada dirinya bahwa anggaran yang akan turun adalah sebesar Rp 850 miliar, yakni untuk satellite monitoring sebesar Rp 400 miliar dan untuk drone sebesar Rp 500 miliar. 
Majelis Hakim yang penasaran dengan adanya sebutan 'onta' dalam percakapan tersebut juga sempat bertanya kepada Erwin. Menurut Erwin, itu adalah inisial yang merujuk kepada Ali Fahmi alias Ali Habsyi, politikus PDIP yang merupakan Staf Khusus Bidang Perencanaan dan Anggaran Bakamla.
ADVERTISEMENT
3. Bom Mobil Meledak di Depan Masjid Benghazi, 22 Orang Tewas
Bom di Benghazi, Libya (Foto: REUTERS/Stringer)
Kota Benghazi di Libya dihantam dua serangan bom. Insiden tersebut menyebabkan 22 orang tewas dan 20 warga lainnya menderita luka berat. Juru bicara rumah sakit Al Jala, Fadia Al Barghati, menyebut kemungkinan besar korban tewas dan luka akan bertambah.
Kejadian berdarah itu bermula ketika ledakan besar dari sebuah mobil terjadi di depan masjid di wilayah Al-Sleimani, Benghazi. Sekitar setengah jam kemudian, ledakan kedua terjadi di dekat wilayah yang sama. Akibatnya, warga sipil dan aparat keamanan yang ada di sekitar lokasi kejadian menjadi korban.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Meski demikian, pada Juli lalu seorang tokoh pemberontak Khalifa Haftar mengatakan akan ada operasi pembebasan menyeluruh di Benghazi, demikian dilansir Reuters, Rabu (24/1).
ADVERTISEMENT
4. Hasil penggerebekan Kampung Ambon
Barang bukti penggrebekkan narkoba (Foto: Mirsan/kumparan)
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, awalnya pihaknya mendapat laporan warga sehingga dilakukan pengintaian di lokasi. 
Sebanyak 18 kg bahan pembuat narkoba disita polisi. Hengki mengatakan, 18 kg bahan pembuat narkoba itu diamankan dari enam orang tersangka. Namun satu orang pelaku berhasil melarikan diri.
Untuk diketahui Kampung Ambon di Kelurahan Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah tidak asing lagi di telinga warga Ibu Kota. Perumahan yang ditempati sekira dua ribu jiwa itu sejak lama dikenal sebagai gudangnya narkoba.
5. Malu Hamil di Luar Nikah, Pelajar SMK di Purwokerto Bunuh Bayinya
Bayi baru lahir (Foto: Pixabay)
Niamul Masuroh, seorang ibu di Purwokerto, Jawa Tengah, tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih bayi. Niamul diketahui masih berstatus pelajar. Niamul membunuh bayinya sendiri pada hari Selasa (23/1) sekitar pukul 06.30 WIB. "Pembunuhan terjadi di ruangan Ar-Rahman RS Islam Purwokerto," tutur anggota Polres Banyumas Inu Setianto.
ADVERTISEMENT
"Motif pelaku membunuh anaknya dimungkinkan karena yang bersangkutan malu hamil di luar nikah," ungkapnya.
Inu menjelaskan, Niamul membunuh bayinya dengan menggunakan gunting yang ia pinjam dari perawat di RS Islam Purwokerto. Niamul sebelumnya mengaku sakit perut dan ingin berobat ke rumah sakit tersebut.
6. Mantan Menteri Pendidikan Daoed Joesoef Meninggal Dunia
Daoed Joesoef. (Foto: dok. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)
Menteri Pendidikan era Orde Baru, Daoed Joesoef, meninggal dunia. Daoed meninggal pada Selasa (23/1) sekitar 23.55 WIB di Rumah Sakit Medistra Jakarta setelah sempat menjalani perawatan sebelumnya. Saat ini, jenazah Daoed sudah berada di kediamannya, Jalan Bangka Dalam VII, Jakarta Selatan. 
Bambang Pharmasetiawan, menantu Daoed, menyebutkan rencananya jenazah akan dikuburkan di Pemakaman Taman Giri Tama, Bogor, Jawa Barat. "Dari sini berangkatnya sekitar 11.00 WIB," kata Bambang.
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang, Daoed memiliki riwayat penyakit jantung koroner. Daoed Joesoef yang lahir pada 8 Agustus 1926 meninggal dalam usia 91 tahun. Laki-laki kelahiran Medan, Sumatera Utara, ini memiliki seorang istri dan seorang anak.
7. Tiga Pemuda yang Jadikan Kucing sebagai Bola Tendangan Minta Maaf
Pria yang mempermainkan kucing (Foto: Instagram @doniherdaru)
Tiga pemuda menjadikan kucing sebagai bola tendang. Berkali-kali kucing itu ditendang dan dilempar ke atas layaknya sebuah bola.
Aksi mereka direkam dalam Instagram Story dan viral di media sosial. Banyak aktivis hewan dan warganet yang mengecam mereka, salah satunya aktivis Garda Satwa Indonesia, Doni Herdaru yang ikut mengunggah video tersebut.
Setelah unggahan Doni itu, Reza Pahlepi, pria yang diketahui mendokumentasikan temannya yang sedang mempermainkan kucing langsung menghubungi Doni untuk meminta maaf atas kesalahannya. Reza mewakili dua temannya yang ada dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Doni juga menjelaskan ia tidak akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum untuk saat ini, namun apabila pihak yang bersangkutan mengulangi kesalahannya Doni dan tim siap untuk membawanya ke ranah hukum.
8. Curhatan Ibunda soal Penyakit Kulit Ekstrem yang Diderita Bayi Waqi
Bayi Waqi dan ibunya (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
Muhammad Waqi Al Razabi, bayi berusaha 1 tahun 8 bulan menderita penyakit pemfigoid bulosa, yakni penyakit autoimun langka yang menyebabkan munculnya gangguan pada kulit berupa lepuhan (bulosa/bula) kulit berisi air.
Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang berusia lebih dari 60 tahun. Namun, pemfigoid bulosa juga bisa dialami oleh anak-anak, seperti Waqi dan juga ibu hamil. Penyakit ini muncul saat Waqi berusia 7 bulan, kaki Waqi melepuh dan gatal. Tubuhnya juga memerah dan berdarah. Setelah diperiksa dokter di apotek, kondisi Waqi belum membaik. Ia terus menangis dan gatal-gatal.
ADVERTISEMENT
Ikuti terus Rangkum edisi terbaru setiap harinya.