Rangkum 5 November 2018: Edisi Sepekan, Kacau Lion Air hingga Suap DPR

Konten Media Partner
5 November 2018 4:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan, Lion Air menjadi sorotan publik setelah pesawatnya jatuh di Perairan Karawang. Soal itu merupakan satu dari tujuh berita yang masuk dalam Rangkum edisi ini. Berikut selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Lion Air: Jatuh di Perairan Karawang, Gaji Pilot dan Pramugari Tuai Kontroversi, Delay Selama Belasan Jam, hingga Manifes Penumpang Bobol
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). 187 orang tewas dalam insiden nahas tersebut. Hingga saat ini, tim dokter DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 14 korban Lion Air melalui tes sidik jari maupun DNA.
Pascakejadian, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengungkap gaji pilot dan pramugari Lion Air, untuk pilot sebesar Rp 3,7 juta dan pramugari sebesar Rp 3,6 juta per bulan. Angka ini dianggap tak wajar karena sesungguhnya gaji riil mereka lebih dari itu.
Empat hari berselang, Pesawat Lion Air JT-0130 yang akan bertolak dari Bandara Minangkabau ke Bandara Kualanamu delay hingga belasan jam karena mesin pesawat rusak, pada Kamis (1/11).
ADVERTISEMENT
Kesemrawutan di maskapai Lion Air semakin terlihat saat nama Arif Yustian tidak terdaftar di manifes meski menjadi penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Baca selengkapnya: Semrawut Maskapai Lion Air
2. Wakil ketua DPR, Taufik Kurniawan, Jadi Tersangka Kasus Suap dan Ditahan
Taufik Kurniawan resmi ditahan KPK (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
KPK menetapkan Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan Dana Alokasi Khusus untuk Kabupaten Kebumen senilai Rp 3,65 miliar, Jumat (2/11). Penahanan tersebut menjadi sejarah baru bagi DPR RI karena ketua dan wakil ketuanya sama-sama menjadi tersangka KPK.
3. Pejabat Jember Terlibat Kasus Pungli e-KTP, KK, hingga Akta Kelahiran
Aksi Korupsi e-KTP. (Foto: Antara/Darwin Fatir)
Polisi menetapkan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jember, Sri Wahyuniati, dan aktivis Relawan Noeb (No Eks Birokrasi), Abdul Kadar, sebagai tersangka kasus pungutan liar (pungli) pengurusan e-KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran di Kabupaten Jember, pada Rabu (31/10).
ADVERTISEMENT
Keduanya terbukti memberikan biaya tambahan dalam pengurusan berkas administrasi kependudukan dengan janji bisa menyelesaikannya dalam satu hari.
4. WNI di Arab Saudi Dihukum Mati Tanpa Notifikasi
Tuti Tursilawati (kanan), TKW yang dieksekusi di Arab Saudi saat bersama ibunya. (Foto: Dok. Migrant Care)
Tuti Tursilawati, Warga Negara Indoensia (WNI) yang bekerja di Arab Saudi dihukum mati atas kasus pembunuhan majikan, Senin (29/10). Ia divonis mati sejak 11 Mei 2010 lalu, dan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Tuti dari hukuman mati. Namun, eksekusi itu tetap dilakukan tanpa ada notifikasi (pemberitahuan) kepada pihak pemerintah Indonesia.
5. Saddil Ramdani Ditahan Polisi karena Aniaya Kekasih
Saddil Ramdani pada laga melawan Taiwan. (Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA)
Saddil Ramdani, pemain Timnas U-19, resmi ditahan polisi usai menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan penganiayaan terhadap kekasihnya, Jumat (2/11). Penganiayaan itu terjadi di Mes Persela pada Rabu (31/10). Atas perbuatannya, Saddil terancam hukuman 9 bulan hingga 2,8 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Rangkum Minggu (4/11)
1. Ribuan Orang di Boyolali Turun ke Jalan untuk Memprotes Prabowo
Sejumlah warga melakukan aksi damai Save Tampang Boyolali di Boyolali, Jawa Timur (04/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/)
Ribuan orang yang tergabung dalam Forum Boyolali Bermartabat turun ke jalan dan melakukan aksi demo bertajuk #SaveTampangBoyolali, Minggu (4/11). Aksi itu dilakukan dalam rangka memprotes pidato Prabowo Subianto yang dinilai telah melecehkan warga Boyolali. Dalam pidato itu, Prabowo menyatakan bahwa tampang masyarakat Boyolali tidak pantas masuk hotel mewah.
2. Kelompok Bersenjata di Papua Bunuh Tukang Ojek Lalu Menggeletakkan Jenazahnya di Tengah Jalan untuk Jebak TNI-Polri
Barang bukti senjata yang digunakan KKB saat menyerang TNI-Polri (Foto: istimewa/BumiPapua)
Pembunuhan tukang ojek, Yanwar (38), oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) separatis Puron Okiman Wenda, diduga dilakukan untuk menjebak TNI-Polri.
ADVERTISEMENT
Hal itu terbukti saat tim gabungan TNI/Polri melakukan evakuasi untuk membawa jenazah, justru ditembaki KKB dari ketinggian di sekitar Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya. Diperkirakan jumlah anggota KKB lebih dari 50 orang dengan menggunakan senjata standar militer.
---------------------------
Ikuti terus Rangkum di setiap harinya di sini.