Rangkum Edisi 12 September 2017: Setya Novanto Sakit, Miryam (Pura-pura) Sakit

Konten Media Partner
12 September 2017 8:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selamat datang di Rangkum edisi 12 September 2017. Berikut 3 isu pilihan yang terjadi sepanjang Senin (11/9).
ADVERTISEMENT
1. Setya Novanto Mangkir (Lagi)
Setya Novanto (Foto: ANTARA/Agung Rajasa)
Komisi Pemberantasan Korupsi berencana memeriksa Setya Novanto terkait kasus e-KTP, Senin (11/9). Tapi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang menjadi tersangka kasus tersebut mangkir dari panggilan dengan alasan gula darah naik dan harus dirawat di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan.
KPK akan mendatangi RS Siloam untuk memastikan Novanto dirawat. Komisi antirasuah itu juga mengagendakan pemanggilan ulang untuk politikus Golkar tersebut.
2. Miryam Diduga Berpura-pura Sakit Demi Keluar dari Rumah Tahanan
Miryam S Haryani (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
Tim penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi meminta majelis hakim tidak lagi mengizinkan politikus Hanura Miryam S. Haryani, untuk keluar dari rumah tahanan dengan alasan berobat. Sebab, surat medis dari RSPAD Gatot Soebroto yang diterima KPK menyatakan politikus Hanura itu tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
ADVERTISEMENT
Miryam kini berstatus terdakwa atas dugaan memberikan keterangan palsu di persidangan kasus korupsi e-KTP. Miryam pernah mangkir dari panggilan sidang dengan beralasan sakit, seperti berak darah dan penyakit lambung.
Berita serupa dari Kompas: Dokter Anggap Miryam Berpura-pura Sakit
3. RS Mitra Keluarga Berjanji Layani Pasien Gawat Darurat Tanpa Uang Muka
Bayi Debora yang meninggal (Foto: Facebook/Henny Silalahi)
Direktur RS Mitra Keluarga menyambangi Dinkes DKI di Gambir, Jakarta Pusat. Kedatangan pihak RS Mitra Keluarga ke Dinkes DKI terkait kasus bayi Tiara Debora.
Menurut Kadinkes DKI Koesmedi dalam jumpa pers di Dinkes DKI, Senin (11/9), pihaknya akan melaksanakan audit, termasuk datang ke rumah pasien untuk mencari data, termasuk data medis.
"Direktur RS Mitra Keluarga Kalideres sudah menyampaikan pernyataan ke saya bahwa akan berjanji memberikan pelayanan yang aman, sesuai standar rumah sakit, bersedia menyediakan fungsi sosial gawat darurat tanpa meminta uang muka," beber Koesmed.
ADVERTISEMENT
Rumah sakit harus segera diakreditasi, yang terakhir pihak rumah sakit akan mengembalikan uang ke pasien, karena untuk gawat darurat biarpun rumah sakit tidak bermitra dengan BPJS, akan tetapi BPJS tetap akan menanggung