Penurunan Kualitas Tidur pada Remaja Akibat Begadang

RANIA ANANDTA PERMADI 2021
Mahasiswa Fakultas Kesehatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
31 Mei 2022 21:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RANIA ANANDTA PERMADI 2021 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Diambil langsung secara pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Diambil langsung secara pribadi.
ADVERTISEMENT
Tubuh membutuhkan waktu untuk melepaskan rasa lelah, salah satunya dengan tidur. Tidur menjadi kepentingan mendasar untuk setiap orang dalam meningkatkan kestabilan tubuh (Lestari & Minan, 2018). Orang yang sedang mengalami fase remaja kerap kali sulit untuk tidur pada malam hari sehingga menyebabkannya menjadi begadang. Begadang merupakan keadaan yang dialami seseorang dengan tidak tidur sampai larut malam menjelang pagi. Kualitas tidur dan begadang menjadi dua hal yang bersangkut paut (Putra, Tania, Iklima, & Maulana, 2017).
ADVERTISEMENT
Waktu tidur cukup untuk mencapai kualitas tidur yang baik pada tiap usia berbeda-beda. Waktu tidur anak yang berusia mulai dari 6 tahun dengan waktu selama 11 jam baru memenuhi kualitas tidur yang cukup. Pada remaja yang hampir sama dengan dewasa muda (batas jangkauan dari usia 16-30 tahun) memiliki waktu tidur yang berbeda dari usia lain. Usia tersebut mencapai kualitas tidur cukup dengan waktu 7-8 jam. Sedangkan, usia lansia mencapai kecukupan waktu tidur dengan tidur selama 4-6 jam setiap harinya (Putra, Tania, Iklima, & Maulana, 2017).

Gangguan Kualitas Tidur

Ketidaklancaran istirahat akibat gangguan dapat berasal dari internal ataupun eksternal yang memengaruhi kualitas tidur cukup. Pada jurnalnya, (Putra, Tania, Iklima, & Maulana, 2017) menjelaskan faktor yang memengaruhi kualitas tidur seseorang.
ADVERTISEMENT
1. Kelelahan
Orang yang terlalu lelah, tidurnya akan mengalami penurunan kualitas.
2. Lingkungan
Lingkungan yang baik akan mendukung untuk mencapai kualitas tidur yang baik. Sebaliknya, lingkungan yang buruk akan menghambat untuk tidur dan memiliki kualitas tidur yang buruk.
3. Pola hidup
Pola hidup amat berpengaruh pada orang yang bekerja dengan penetapan jam kerja yang berbeda dari umum (shift). Pekerja shift harus cermat mengatur waktu tidurnya.
4. Penyakit
Keadaan yang tidak biasa pada tubuh menyebabkan seseorang sulit merasa nyaman pada tidurnya. Misal: nyeri pada bagian tubuh.
5. Kebiasaan merokok
Stimulasi pada tubuh yang disebabkan oleh nikotin membuat seseorang sulit untuk tidur.
6. Alkohol dan obat-obatan
Meminum alkohol yang berlebihan dan beberapa jenis obat memengaruhi kualitas tidur. Obat yang dapat memengaruhi, yaitu obat yang memiliki kandungan diuretic penyebab insomnia.
ADVERTISEMENT

Cara Meningkatkan Kualitas Tidur

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi gangguan yang terjadi pada kualitas tidur menurut (Lestari & Minan, 2018), yaitu:
1. Menggunakan terapi relaksasi menggunakan aroma.
2. Mendengarkan musik.
3. Terapi back massage.
Hubungan antara kualitas tidur dengan begadang adalah sebab akibat. Begadang dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur. Kurangnya waktu tidur berisiko menimbulkan penyakit. Menurut (Nugrahani, Putri, & Wulandari, 2021) kebiasaan begadang yang sering dapat memicu stres karena hormon kortisolnya terganggu. Selain itu, sebanyak 87,7% kebiasaan kurangnya waktu tidur menyebabkan rusaknya sistem imun.
Penelitian yang dilakukan oleh (Lubis & Amin, 2018) mendapatkan hasil bahwa orang dengan waktu tidur kurang dari 6 jam dapat mengganggu fisiologis pada tubuh terutama tekanan darah. Tekanan darah mengalami perubahan akibat begadang. Perubahan tersebut disebabkan oleh hormon kortisol. Hormon kortisol melakukan sekresi yang menghasilkan perubahan pada siklus sinyal dari hipotalamus selama 24 jam. Jika orang begadang, siklus yang terjadi pada hormon kortisol juga terganggu. Dampak lain akibat begadang, yaitu berisiko terkena depresi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Begadang

Begadang adalah kebiasaan buruk yang harus dihilangi agar tidak terjadi penyakit yang tidak diinginkan oleh tubuh. Cara mengatasi begadang (Putra, Tania, Iklima, & Maulana, 2017):
1. Olahraga teratur minimal 3-4 kali dalam seminggu.
2. Tidak menggunakan gawai 1 jam sebelum waktu tidur.
3. Tidak minum minuman yang mengandung kafein.
4. Mengurangi aktivitas pada malam hari.
5. Mengurangi kebiasaan merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, N. D., & Minan, M. R. 2018. Efektivitas Terapi Wudhu Menjelang Tidur terhadap Kualitas Tidur Remaja. Mutiara Medika, 18(2), 49-54. https://doi.org/10.18196/mm.180215.
Lubis, S. A., & Amin, M. 2018. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Begadang pada Security di Perumahan J-City Medan Johor. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 1(1), 57-63. http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKM.
ADVERTISEMENT
Nugrahani, N. A., Putri, D. N., & Wulandari, D. 2021. Online Education About Providing Nutrition in Immune System For Millenials During Covid-19 Pandemic. Urecol Journal, 1(2), 2021. https://doi.org/10.53017/ujcd.95.
Putra, N. Y., Tania, M., Iklima, N., & Maulana, D. L. 2017. Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. Jurnal Sketsa, 4(2), 53-60. http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/sketsa.