
Hari ini Adipati tidak masuk kerja. Ia memilih untuk duduk di teras rumah, memandangi nangka di kebun belakang. Gemuk sekali, pikirnya, sebesar bayi dua bulan. Apakah nanti bayi istrinya bisa lahir segemuk itu?
Hari gini, pikirnya, rekayasa genetika bisa melakukan apa saja. Kalau dia lahir kurang sempurna, mereka bisa beli paket-paket booster yang mudah didapat di minimarket kompleks. Tapi ya, semua terserah sang istri. Nasib laki-laki zaman sekarang, semua urusan anak-beranak sepenuhnya urusan istri. Pagi ini saja, ia terpaksa cuma duduk-duduk di teras rumah sementara istrinya kontrol kehamilan. Masuk kerja resah, ikut ke dokter tidak boleh. Sungguh nasib.
***
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814