kumplus- Cover story fiksi Ratri Ninditya- Amer

Sarang Penyamun

Ratri Ninditya
Ratri Ninditya adalah penyair dan penulis cerita pendek. Buku puisi pertamanya, Rusunothing (2019), masuk daftar pendek Kusala Sastra Khatulistiwa 2020. Satu cerita pendeknya diterbitkan dalam kumpulan cerpen The Book of Jakarta (Comma Press, 2020).
27 Maret 2021 9:09 WIB
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mereka datang berbondong-bondong selepas matahari terbenam, lima mahasiswa kampus belakang dengan begitu banyak hal yang ingin dibuktikan. Lampu jalanan di seberang rumah mengerjap-ngerjap persis saat Laki 1 menginjakkan sepatunya yang penuh tanah becek di teras rumah, sebuah pertanda yang menggelisahkan. Laki 2 bergegas melewatinya dan langsung menuju kamar mandi. Tak lama, ia menarik selembar pakaian dari ranselnya kemudian menggelarnya di lantai sebagai sajadah. Laki 3 mondar-mandir sambil bicara di telepon dengan nada direndah-rendahkan. Laki 4 ribut ingin dapat kamar yang berjendela. Laki 5 sepertinya yang paling kaya di antara mereka. Ia datang setengah jam kemudian membawa city car mulus yang moncongnya lancip-lancip sporty. Ia mengeluarkan televisi pintar dan playstation dari mobilnya dengan lubang hidung mengembang. Teman-temannya bersorak gembira, mengerubungi mesin-mesin canggih tersebut seperti ayam-ayam yang mendapat tebaran nasi pera. Mereka main bergantian sampai pagi, lalu tidur di atas kasur-kasur yang sebagian besar belum dipasang seprainya.
Fak. Kontrakan ini akan jadi sarang penyamun. Mereka akan merampas dan menguasai tiap sudut ruangan, memenuhi kekosongan dengan sampah-sampah mereka: suara yang keluar dari mulut-mulut lapar, harta benda yang (mereka kira) akan menandakan teritorinya, dan bau khas laki-laki kuliahan yang bernyawa. Hiih. Abu rokok akan bertebaran di lantai, kaleng-kaleng bir dan botol amer bekas akan dideret-deretkan dan sebagian hampir pasti akan jadi asbak yang tak pernah dibersihkan. Kasur akan bau anyir keringat akibat tidur sampai siang, kemudian celana-celana lembab yang digantung berbulan-bulan akan mengeluarkan bau yang paling menjijikkan, bau selangkangan. Fak fak fak.
Jika mereka mulai membereskan kontrakan, tandanya ada perempuan yang akan datang. Banyak juga perempuan bertamu, baik sekadar berkunjung maupun menginap. Perempuan yang datang siang hari biasanya tidak menginap. Perempuan yang datang malam hari biasanya tidak bertahan sampai siang.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten