Dior Cruise 2021: Refleksi Ambisi untuk Menjadi Label Fashion Nomor Satu

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
23 Juli 2020 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
ADVERTISEMENT
Meski dunia masih didera pandemi COVID-19 tak lantas menghentikan sejumlah label mode untuk kembali menggelar fashion show salah satunya adalah Dior yang memeragakan koleksi cruise 2021. Berlangsung di kota Lecce, Puglia pada Rabu 22 Juli 2020 waktu setempat, Maria Grazia Chiuri selaku creative director merancang koleksi bergaya bohemian yang kaya akan motif dan detail embroidery.
ADVERTISEMENT
Tak hanya perkara estetis, Maria Grazia Chiuri juga turut melibatkan artisan dan warga lokal dalam pengerjaan koleksi ini termasuk dalam tata panggung dan orkestra yang mengisi fashion show. Kolaborasi dengan artisan lokal telah menjadi visi Maria Grazia Chiuri untuk Dior di mana ia juga telah melakukan hal serupa pada beberapa koleksi sebelumnya.
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
The real audience is the 20 million people at home. If you ask yourself why you invest so much money and time in your show it is for those watching at home and not really for the 1,000 lucky ones there.” ujar Pietro Beccari selaku CEO dari Dior seperti dikutip dalam artikel wawancaranya bersama situs Vogue Business.
ADVERTISEMENT
Beccari tak sembarang menyebut target 20 juta penonton digital untuk fashion show Dior cruise 2021. Ia mengacu pada total penonton di presentasi digital koleksi couture dan Dior Men yang mencapai 17 juta dan 23 juta penonton. Vogue Business menuliskan bahwa Dior tak hanya menyiarkan di media sosial seperti Instagram dan Facebook tapi juga bekerja sama dengan media fashion internasional serta media sosial di China seperti WeChat dan Weibo.

Ambisi dan Rivalitas

Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
Keputusan Dior untuk tetap menggelar fashion show di tengah situasi pandemi dan target penonton digital mencapai 20 juta orang, selaras dengan ambisinya untuk menjadi label nomer satu. Khususnya mengalahkan Chanel yang berstatuskan sebagai label nomer wahid dalam hal penjualan. Situs Business of Fashion mengunggah data selisih penjualan Chanel dan Dior di akun Instagramnya selama empat tahun terakhir. Nampak di setiap tahun Dior berhasil meningkatkan penjualan dan memperkecil selisihnya dengan Chanel.
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
Dalam wawancara bersama Vogue Business, Pietro Beccari menyatakan bahwa komitmen Dior pada suppliers di Italia dan Paris serta permintaan konsumen. Beccari juga menambahkan bahwa banyak fashionista yang menunggu produk baru di butik, sehingga tak mungkin bagi Dior untuk mengubah bisnis model. Ketika disinggung mengenai akankah Dior mengikuti jejak label lain yang mulai meninggalkan sistem yang ada dan membuat sistem baru dalam hal waktu fashion show dan produksi koleksi.
ADVERTISEMENT
Dior sendiri merupakan salah satu primadona di grup perusahaan fashion LVMH setelah Louis Vuitton. Dalam laporan keuangan LVMH kuartal pertama 2020, meski tidak menyebutkan angka spesifik namun LVMH menjelaskan bahwa Dior dan Louis Vuitton sama-sama mempertahankan momentum kreatif dan penjualan mulai mengalami pemulihan.
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
Kembali ke rivalitas antara Dior dengan Chanel. Secara historis keduanya melejit di era yang berbeda. Coco Chanel mencuri perhatian lewat jaket tweed ikonis di era Perang Dunia I, sementara gaya romantis New Look populer setelah Perang Dunia II. Lalu dalam hal lini bisnis keduanya sama-sama memiliki lini haute couture dan produk kecantikan. Bahkan dalam lini aksesori sama-sama memiliki tas ikonis unggulan yakni Chanel flap bag 2.55 dan Lady Dior. Secara kebetulan keduanya dinahkodai oleh desainer perempuan.
ADVERTISEMENT
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
Menilik dari rancangan, Virginie Viard selaku penerus mendiang Karl Lagerfeld di Chanel pun nampak mengadopsi formula repetisi yang dilakukan Maria Grazia Chiuri. Di mana tak banyak melakukan perubahan yang signifikan dalam desain kecuali dalam hal konteks dan inspirasi. Meski dari kacamata kreativitas menjadikannya stagnan namun justru menjadi strategi jitu dalam penjualan. Konsumen akan selalu tertarik membeli desain ikonis seperti jaket tweed Chanel atau blazer dan gaun transparan Dior karena alasan historis dan masifnya publisitas akan benda-benda tersebut.
Koleksi Dior cruise 2021/Courtesy of Dior
Namun konsumen mode kini semakin kritis dan tak lagi bisa didikte. Oleh karena itu desainer juga perlu memperbanyak jenis item yang diinginkan. Hal tersebut juga terlihat pada koleksi Dior cruise 2021 ini. Maria Grazia Chiuri tak hanya menawarkan dress, tapi juga atasan, rok, celana denim, jaket dan setelan jas dalam ragam pola. Serta tentunya berbagai macam aksesori. Semua demi meningkatkan penjualan, khususnya roda perekonomian. Karena industri fashion tak hanya tentang ambisi menjadi yang terbaik tapi juga perlu menjamin kelayakan hidup para artisan dan tangan-tangan dingin yang berada di balik layar.
ADVERTISEMENT