Inspirasi Budaya Afrika di Koleksi Terbaru Busana Pria Louis Vuitton

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
22 Januari 2021 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
ADVERTISEMENT
Virgil Abloh hadirkan inspirasi budaya Afrika dalam koleksi terbarunya untuk lini busana pria Louis Vuitton. Dipresentasikan secara digital lewat sebuah film hasil arahan sutradara Josh Johnson, koleksi yang diberi judul “Ebonics” ini menampilkan interpretasi budaya Afrika yang berpadu dengan desain kontemporer. Hal itu terlihat dalam padanan kain tradisional yang dikenakan bersama hoodie dan celana jeans.
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
Lebih dari sekadar styling trick untuk kepentingan pertunjukan semata, terdapat latar personal di baliknya. Kepada situs Vogue, Abloh bercerita bahwa ia mengenang kedua orangtuanya yang berasal dari Ghana, di mana sang Ayah kerap mengenakan kain Kente ke acara pernikahan keluarga, pemakaman dan kelulusan, “namun ketika ia mendatangi pesta pernikahan di Amerika ia akan memakai setelan jas. Saya menggabungkan keduanya guna merayakan budaya Ghana.” Abloh juga menambahkan bahwa ia juga terinspirasi akan kenangan akan sang Ibu yang kerap mengenakan kain tradisional tersebut ketika berada di rumah, “Ibu saya adalah yang mengajarkan saya tentang cara menjahit, dia mempelajari keahlian tersebut dari seorang tukang jahit di Ghana,” ujar Abloh.
ADVERTISEMENT
Selain kisah personal, narasi akan gerakan Black Lives Matter juga menjadi inspirasi utama dari koleksi ini. Penyanyi Saul Williams dan aktivis Kai Isaiah Jamal yang turut tampil dalam video presentasi koleksi Louis Vuitton ini mengemukakan sejumlah dialog yang menyoroti akan isu-isu sosial yang menyertai warga ras kulit hitam. Seperti “Take down the walls, unravel the mysteries. Make it up to me.” “As Black people, as trans people, as marginalized people, the world is here for our taking, for it takes so much from us.
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
Dari segi desain, Abloh menghadirkan jukstaposisi yang berimbang antara unsur teatrikal dan aspek komersial. Oversize sweater, denim, puffer jacket, kemeja dengan siluet bahu nan tegas, varsity jacket menjadi sejumlah items yang diprediksi akan menjadi favorit. Bahkan disaat desainer lain beranjak dari setelan jas, Abloh justru berani bereksperimen lewat aksen kancing berbentuk pesawat terbang maupun lewat pemilihan material tak biasa seperti corduroy. Eksperimentasi Abloh seperti kilt dan setelan jas berhiaskan monogram Louis Vuitton dengan PVC coating tampak lebih tepat menjadi kostum panggung atau red carpet para musisi. Sementara tampilan model yang berbalut miniatur lanskap kota Paris dan Chicago, Abloh memiliki gelar di bidang Arsitektur dan Civil Engineering, terasa terlalu liar dan keluar dari konteks utama koleksi ini.
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton

Monogram masih menjadi bintang

Tak hanya dalam lini pakaian, Abloh juga total dan agresif menuangkan kreativitasnya dalam koleksi tas. Karena bagaimanapun bisnis Louis Vuitton masih bergantung pada koleksi aksesori seperti tas dan monogram. Tak mengherankan bila kain tradisional yang ditampilkan pada koleksi ini memiliki hiasan motif monogram Louis Vuitton begitu juga pada jaket tartan dan sejumlah sweater. Tas ikonis Louis Vuitton Keepall dengan hiasan slogan “Tourist vs. Purist” menjadi salah satu yang paling menarik atensi begitu juga dengan truk dalam warna perak dan tas berbentuk takeaway box aksen rantai. Selain itu turut hadir sejumlah aksesori unik yang akan menjadi collector’s items seperti bros bunga berukuran besar, tas berbentuk pesawat terbang dan coffee cup berhiaskan monogram Louis Vuitton.
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
Koleksi Louis Vuitton menswear fall/winter 2021/Courtesy of Louis Vuitton
Bagi label berskala global seperti Louis Vuitton aksesori-aksesori unik tersebut juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam ranah penjualan bersama tas, sepatu dan pakaian. LVMH, selaku grup perusahaan pemilik Louis Vuitton memang tak luput dari dampak pandemi Covid-19 yang melemahkan pergerakan bisnis barang mewah. Meski dalam laporan keuangan semester pertama 2020 pendapatannya turun hingga 27 persen dan dari kategori fashion dan leather goods turun 24 persen, LVMH menyatakan meski tidak menyebut angka secara pasti, bahwa Louis Vuitton dan Christian Dior merupakan dua rumah mode miliknya yang masih mencetak untung.
Courtesy of Vogue Runway
Tentu hal tersebut mengindikasikan bahwa sekalipun pandemi belum berakhir dan sejumlah negara dilanda resesi ekonomi, namun publik memiliki hasrat yang tinggi untuk berbelanja barang mewah. Baik itu tas, pakaian maupun sebuah coffee cup berhiaskan monogram.
ADVERTISEMENT