Koleksi Prada dengan Raf Simons Menjadi Bukti Sulitnya untuk Melakukan Pembaruan

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
25 September 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada
ADVERTISEMENT
Melakukan pembaruan estetika itu tidak mudah dilakukan bagi seorang desainer hal tersebut terbukti pada koleksi kolaborasi perdana Prada dengan Raf Simons. Disiarkan secara digital tanpa penonton, koleksi yang paling dinanti di tahun ini sejak keduanya mengumumkan proyek kerjasamanya pada awal tahun, menyuguhkan interpretasi desain ikonis Prada dan Raf Simons dalam busana kasual dan feminin.
ADVERTISEMENT
Outerwear menjadi fokus utama dalam siluet klasik dan oversized dengan gimmick khas keduanya yakni dengan tangan menggenggam salah satu sisi seumpama bentuk perlindungan diri. Jika pada koleksi menswear dan resort yang dipresentasikan Juni lalu gaya minimalis menjadi tema utama, kali ini Prada dan Raf Simons justru ramai menyematkan ornamen dan pola. Motif ikonsi Prada dari koleksi spring/summer 1996 dan fall/winter 1996 kembali hadir dan diterapkan dalam padanan hoodie dan rok yang berkesan santai dan fresh. Logo pun bukan sekadar menjadi statement akan identitas tapi dekorasi. Sweater diberi aksen lubang untuk memberi nuansa edgy.
Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada
Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada
Eksplorasi tersebut menyuguhkan sejumlah uniform atau identitas desain baru bagi Prada sebagaimana diakui Raf Simons bahwa salah satu inspirasi dari koleksi ini adalah gaya berpakaian dari Miuccia Prada sendiri. Namun tak semua eksperimentasi yang dilakukan keduanya terlihat appealing. Motif grafis slogan karya Peter De Potter yang juga merupakan kolaborator langganan Raf Simons untuk label pribadinya, terasa kurang bersinergis dengan nuansa dari koleksi ini. Manifestasi rancangan Prada selalu tersirat dan memberi ruang bagi penikmat mode untuk menginterpretasikannya secara bebas.
Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada

Kolaborasi sebagai bentuk pembaruan

Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada
Sisi lain dari sebuah proyek kolaborasi adalah diperlukannya kompromi antara kedua kreator. Raf Simons mungkin diberi akses dan ruang kebebasan untuk menginterpretasikan visinya namun ia juga harus membagi ruang tersebut bersama Miuccia, dan begitu pula sebaliknya. Namun bukan berarti mustahil jika keduanya akan menghasilkan sebuah koleksi yang bersinergi baik dalam hal kreativitas dan penjualan. Kita tidak bisa mengesampingkan faktor eksternal seperti pandemi yang memaksa desainer untuk beradaptasi dengan siklus kerja dan sumber yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Kurangnya elemen kejutan menjadi satu faktor yang membuat koleksi ini gagal memenuhi ekspektasi. Melakukan pembaruan estetika demi menjaga relevansi dan eksistensi tidaklah mudah. Bahkan menciptakan sesuatu yang baru diakui Miuccia Prada dan Raf Simons adalah mimpi buruk bagi desainer dan kini terbilang mustahil. “Our present is done with our past. New perhaps is impossible,” ujat Miuccia dalam sesi perbincangan langsung usai presentasi koleksi.
Koleksi Prada spring/summer 2021/Courtesy of Prada
Koleksi Prada selalu terkoneksi dengan pergerakan sosial masyarakat. Dan manifestasi dari koleksi ini merefleksikan akan perlunya upaya kolektif dalam menghadapi tantangan dunia sekarang ini seperti pandemi, resesi dan stabilitas politik. Namun kerja gotong-royong sekalipun tak langsung dapat menyelesaikan masalah. Waktu dan konsistensi juga tak dapat dikesampingkan.
Dari segi aspek estetis dan komersial tentu koleksi kolaborasi perdana Prada dengan Raf Simons ini terbilang menjanjikan kedepannya. Namun pada akhirnya faktor penentu bukan dari opini para kritikus dan pecinta mode di internet tetapi performa penjualan.
ADVERTISEMENT