Minimnya Aspek Fantasi di Koleksi Terbaru Chanel yang Bertema Pesta Pernikahan

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
27 Januari 2021 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel
ADVERTISEMENT
Chanel presentasikan koleksi haute couture terbaru untuk musim semi 2021 yang bertemakan pesta pernikahan. Disiarkan secara digital di mana berlangsung di Grand Palais dan hanya dihadiri oleh deretan selebriti yang merupakan brand ambassador seperti diantaranya Penelope Cruz, Marion Cotillard, dan Lily-Rose Depp. Meski mengangkat tema pernikahan, namun Virginie Viard selaku creative director Chanel mengatakan bahwa ia lebih tertarik mengusung tema pesta pernikahan yang kasual. “Lebih bergaya bohemian-seperti sebuah pesta pernikahan atau acara keluarga yang berlangsung di pedesaan bukan di hotel Ritz” ujarnya seperti dikutip dari situs Vogue.
ADVERTISEMENT
Gambaran tersebut cukup terlihat dari setting Grand Palais yang lebih menyerupai taman. Terasa lebih kasual dan intimate tanpa banyak kehebohan dekorasi mengkilap.
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel
Nuansa serupa juga terasa dari desain yang dihadirkan. Baju-baju dari koleksi couture terbaru Chanel ini meski mengusung tema festive tapi banyak menghadirkan pakaian bergaya kasual. Seperti jaket, blus, dan celana panjang. Namun jika Anda perbesar foto atau video fashion show nya, Anda akan mendapati bahwa baju-baju tersebut berhiaskan detail seperti bordir dan embellishment. Elaborasi konsep baju normal di ranah haute couture bukan hal baru terutama bagi Chanel. Semasa era mendiang Karl Lagerfeld pun ia kerap menawarkannya. Para klien haute couture tidak hanya membeli gaun pesta saja tapi juga setelan yang bisa dikenakan ke acara yang lebih santai.
ADVERTISEMENT
Semetara dari kategori gaun pesta, siluet A-line, material tulle dan padu padan atasan dengan rok panjang menjadi tema utama. Peragaan dari koleksi terbaru Chanel haute couture ini pun ditutup dengan kehadiran sang ‘mempelai wanita’. Model memakai gaun pengantin lengan panjang aksen cuff, berdetail bordir dengan kerah tinggi sembari menunggai kuda.
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel

Koleksi Chanel yang minim aspek fantasi

Secara keseluruhan, koleksi terbaru Chanel haute couture ini mungkin cukup mewakilkan hasrat publik untuk bisa kembali bebas berpesta. Baju-baju yang dihadirkan dari separated pieces dan gaun bernuansa elegan terbilang relevan dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. Di mana masih terbatasnya ruang gerak bagi publik. Namun relevansi tersebut seolah menutupi aspek fantasi yang merupakan esensi dari koleksi haute couture.
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel
Menampilkan aspek fantasi dalam koleksi haute couture tidak harus selalu dalam desain bergaya konseptual atau ramai dengan detail namun juga bisa dicapai lewat styling trick, narasi yang kuat atau bahkan pilihan model. Kehadiran kacamata hitam di mana dikenakan pada sejumlah look rasanya terlalu keluar dari konteks. Tentu dari segi realita, di sebuah pesta pernikahan outdoor para tamu akan memakai kacamata hitam. Namun ini adalah panggung peragaan koleksi haute couture. Virginie Viard mungkin bisa mendekorasi lebih kacamata hitam tersebut dengan detail ciri khas rumah mode Chanel semisal mutiara, detail 3D bunga Camelia atau mungkin feathers. Sebuah narasi fashion yang ‘sederhana’ dapat terasa signifikan lewat kehadiran detail-detail kecil yang memberi efek dramatis. Apalagi ini koleksi haute couture, tentu Virginie Viard diberi ruang kebebasan lebih untuk berekspresi dan menuangkan imajinasinya.
Koleksi Chanel haute couture spring 2021/Courtesy of Chanel
ADVERTISEMENT
Selalu ada pertimbangan logis menyangkut strategi bisnis di balik kreativitas desainer sekarang ini. Mungkin, keputusan Virginie Viard untuk mengurangi aspek fantasi dan berfokus pada desain yang wearable tidak terlepas dari performa penjualan Chanel. Dalam laporan keuangan tahun 2019, meski tidak menyebut angka secara spesifik, pihak Chanel melaporkan bahwa performa penjualan dari koleksi siap pakai rancangan Virginie Viard menjanjikan. Tentu hal tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk koleksi haute couture. Daripada repot menampilkan kreasi dramatis untuk segmen eksklusif dengan klien terbatas, tentu lebih baik menawarkan kreasi yang tak hanya relevan, mudah dipakai dan dipahami klien, serta tentunya mudah terjual.