Generasi Kanker Demokrasi

Realino Nurza
Team Leader dan Peneliti Lepas Institute of Religion and Sustainable Development (IRSAD.ORG)
Konten dari Pengguna
14 Desember 2023 15:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Realino Nurza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
COM-Ilustrasi generasi Z Foto: Shutterstuck
zoom-in-whitePerbesar
COM-Ilustrasi generasi Z Foto: Shutterstuck
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sering kali disoroti karena karakteristik unik mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Sifat kanker yang rakus dan ingin cepat besar terlihat pada generasi ini dalam beberapa cara yang menarik.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang menjadi ciri khas dari generasi ini adalah dorongan yang kuat menuju kesuksesan dan pencapaian yang cepat. Mereka cenderung memiliki ambisi yang tinggi untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang lebih efisien dan cepat. Kehidupan digital yang cepat dan terus berkembang telah memberi mereka akses yang lebih besar terhadap informasi dan peluang, mendorong mereka untuk mencari keberhasilan dengan cepat.
Sifat kanker yang rakus dan ingin cepat besar juga tercermin dalam kecenderungan mereka terhadap gratifikasi instan. Generasi Z cenderung mencari hasil atau kesuksesan dalam waktu yang lebih singkat. Kehadiran media sosial telah menciptakan harapan akan keberhasilan yang cepat, membuat mereka terbiasa dengan umpan balik instan dan pengakuan yang segera dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Ketika berbicara tentang lingkungan kerja, generasi ini cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai posisi yang tinggi dengan cepat seperti pada demokrasi Indonesia. Mereka tidak ragu untuk mencari peluang-peluang yang memungkinkan mereka berkembang lebih cepat dan memperluas jaringan kontak mereka. Kecerdasan buatan dan teknologi juga menjadi alat yang mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.
Namun, sifat kanker yang rakus dan ingin cepat besar ini juga memiliki dampak negatif. Terkadang, dorongan untuk sukses dengan cepat dapat membuat mereka kurang sabar dalam proses belajar dan pengembangan diri. Generasi Z mungkin cenderung mengabaikan aspek-aspek yang membutuhkan waktu dan dedikasi lebih lama, seperti membangun hubungan yang kokoh atau mengasah keterampilan secara mendalam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tekanan untuk sukses dengan cepat dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang tinggi pada generasi ini. Mereka merasa terbebani oleh harapan dari diri sendiri dan juga dari lingkungan sekitar yang mendorong mereka untuk terus berprestasi.
Sifat kanker yang rakus dan ingin cepat besar juga bisa tercermin dalam kehidupan sosial mereka. Mereka terbiasa dengan konsumsi konten yang cepat dan seringkali lebih suka interaksi singkat dan langsung. Ini bisa menyebabkan tantangan dalam membangun hubungan yang mendalam dan berkelanjutan, karena kurangnya kesabaran untuk melibatkan diri dalam hubungan yang membutuhkan waktu dan komitmen.
Di tengah kecenderungan ini, penting untuk memahami bahwa setiap generasi memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri. Generasi Z memiliki potensi besar untuk berinovasi dan berkembang pesat dalam era digital.
ADVERTISEMENT
Namun, penting juga untuk membimbing mereka tentang pentingnya kesabaran, dedikasi, dan pengembangan diri secara menyeluruh, bukan hanya fokus pada keberhasilan yang cepat dan instan. Dukungan yang tepat akan membantu mereka mengarahkan sifat kanker yang rakus ini ke arah yang lebih seimbang dan berkelanjutan.