Konten dari Pengguna

Sistem Fiat Melanggengkan Kemiskinan

Realino Nurza
#Founder grl-capital.com #Penulis Sistem Fiat Panduan Untuk Pemula
8 Juli 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Realino Nurza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Koleksi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Koleksi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem fiat adalah sistem moneter di mana nilai uang tidak didasarkan pada komoditas fisik seperti emas atau perak, melainkan pada kepercayaan dan kepercayaan pada pemerintah yang mengeluarkannya. Sistem ini telah menjadi landasan ekonomi global modern dan membawa banyak manfaat, seperti fleksibilitas dalam kebijakan moneter dan kemampuan untuk menyesuaikan suplai uang dengan kebutuhan ekonomi. Namun, sistem fiat juga memiliki dampak negatif yang signifikan, salah satunya adalah penciptaan dan pelanggengan kemiskinan melalui pembentukan mental blok dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, uang fiat tidak memiliki nilai intrinsik; nilainya sepenuhnya bergantung pada kepercayaan masyarakat bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar yang sah. Dalam konteks ini, pemerintah dan bank sentral memiliki kendali penuh atas suplai uang dan kebijakan moneter. Mereka dapat mencetak uang sebanyak yang mereka anggap perlu untuk mendukung ekonomi, tetapi tindakan ini sering kali membawa konsekuensi inflasi, di mana harga barang dan jasa naik sementara nilai uang menurun.
**1. Inflasi dan Penurunan Daya Beli**
Inflasi adalah salah satu dampak paling nyata dari sistem fiat yang sering kali merugikan golongan miskin. Ketika pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk mendanai pengeluaran atau menyelamatkan ekonomi dari resesi, suplai uang yang meningkat dapat mengurangi nilai uang yang ada dalam sirkulasi. Akibatnya, harga barang dan jasa naik, dan daya beli masyarakat menurun. Bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, perumahan, dan layanan kesehatan dapat membuat mereka semakin sulit memenuhi kebutuhan dasar mereka.
ADVERTISEMENT
**2. Hutang dan Siklus Kemiskinan**
Sistem fiat juga cenderung mendorong individu dan pemerintah untuk mengambil hutang yang lebih besar. Pemerintah sering kali meminjam uang untuk membiayai proyek-proyek besar atau menutupi defisit anggaran. Di sisi lain, individu mungkin terdorong untuk mengambil pinjaman guna memenuhi kebutuhan hidup atau mengejar gaya hidup yang lebih baik. Namun, ketika hutang menjadi terlalu besar, pembayaran bunga dan pokok hutang dapat membebani anggaran individu maupun pemerintah, mengakibatkan pengurangan belanja pada sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Bagi individu, ketergantungan pada pinjaman dapat menciptakan siklus kemiskinan yang sulit dipecahkan. Mereka mungkin terus menerus meminjam uang untuk menutupi kebutuhan mendesak, dan pembayaran bunga yang tinggi membuat mereka semakin terperangkap dalam hutang. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk menabung dan berinvestasi dalam pendidikan atau peluang bisnis yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
ADVERTISEMENT
**3. Ketimpangan Distribusi Kekayaan**
Sistem fiat cenderung memperparah ketimpangan distribusi kekayaan. Ketika pemerintah mencetak uang untuk mendanai stimulus ekonomi atau bailout perusahaan besar, uang baru ini sering kali mengalir ke sektor keuangan dan bisnis besar terlebih dahulu sebelum mencapai masyarakat umum. Akibatnya, mereka yang berada di puncak piramida ekonomi mendapatkan manfaat lebih besar dari kebijakan moneter ini dibandingkan dengan mereka yang berada di bawah.
Mereka yang memiliki aset seperti saham, properti, dan bisnis besar akan melihat nilai aset mereka meningkat seiring dengan inflasi, sementara mereka yang bergantung pada gaji tetap atau upah harian tidak mendapatkan manfaat yang sama. Ketimpangan ini menciptakan jurang yang semakin lebar antara kaya dan miskin, di mana yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin tertinggal.
ADVERTISEMENT
**4. Pembentukan Mental Blok**
Salah satu aspek yang sering diabaikan dalam diskusi tentang sistem fiat adalah dampaknya terhadap mentalitas masyarakat, terutama golongan miskin. Sistem fiat dan kebijakan ekonomi yang menyertainya dapat menciptakan mental blok yang melanggengkan kemiskinan. Mental blok adalah hambatan psikologis yang menghalangi seseorang untuk berpikir atau bertindak di luar batasan yang mereka percayai sebagai kenyataan yang tak terelakkan.
Dalam konteks kemiskinan, mental blok ini dapat muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya, mereka yang hidup dalam kemiskinan mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki kemampuan atau kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Mereka mungkin percaya bahwa pendidikan atau peluang bisnis adalah hal yang di luar jangkauan mereka karena keterbatasan finansial. Keyakinan ini menghambat mereka untuk mengambil tindakan proaktif dalam memperbaiki kondisi mereka, seperti mencari pelatihan keterampilan, memulai usaha kecil, atau berinvestasi dalam pendidikan anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketergantungan pada bantuan pemerintah atau lembaga sosial juga dapat memperkuat mental blok ini. Ketika bantuan datang dalam bentuk uang tunai atau subsidi, tanpa disertai dengan upaya pemberdayaan yang nyata, individu mungkin menjadi pasif dan bergantung pada bantuan tersebut untuk bertahan hidup. Mereka mungkin kehilangan motivasi untuk mencari solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan untuk keluar dari kemiskinan.
**5. Solusi dan Jalan Keluar**
Mengatasi dampak negatif sistem fiat dan mental blok yang melanggengkan kemiskinan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
**a. Pendidikan dan Pemberdayaan**: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan adalah kunci untuk memberdayakan individu dan membantu mereka keluar dari kemiskinan. Program-program yang fokus pada peningkatan keterampilan kerja, kewirausahaan, dan literasi keuangan dapat memberikan alat yang dibutuhkan individu untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
ADVERTISEMENT
**b. Reformasi Kebijakan Moneter dan Fiskal**: Pemerintah dan bank sentral perlu mengadopsi kebijakan yang lebih adil dan inklusif, yang tidak hanya menguntungkan sektor keuangan dan bisnis besar, tetapi juga masyarakat umum. Ini dapat mencakup kebijakan redistribusi kekayaan, subsidi untuk pendidikan dan kesehatan, serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah.
**c. Pemberian Bantuan yang Bersyarat dan Terarah**: Bantuan pemerintah harus disertai dengan syarat-syarat yang mendorong penerima untuk mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kondisi mereka. Misalnya, bantuan tunai dapat dihubungkan dengan partisipasi dalam program pelatihan kerja atau kewirausahaan.
**d. Membangun Kesadaran dan Mengubah Mindset**: Mengatasi mental blok memerlukan upaya untuk membangun kesadaran dan mengubah mindset masyarakat. Ini bisa dilakukan melalui kampanye edukasi yang menekankan pentingnya pemberdayaan diri, serta penyediaan contoh-contoh sukses dari individu yang berhasil keluar dari kemiskinan melalui usaha dan kerja keras.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, sistem fiat memiliki dampak yang kompleks terhadap masyarakat, termasuk penciptaan mental blok yang melanggengkan kemiskinan. Namun, dengan pendekatan yang tepat, dampak negatif ini dapat diatasi dan digantikan dengan pemberdayaan yang membawa perubahan positif bagi individu dan masyarakat luas.