Dolar Naik-Turun, Harga All New Honda Brio Bisa Tambah Mahal

Redaksi Carmudi
Jurnalis Otomotif
Konten dari Pengguna
13 September 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi Carmudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dolar Naik-Turun, Harga All New Honda Brio Bisa Tambah Mahal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Akhirnya PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi mengumumkan harga All New Honda Brio untuk konsumen di Indonesia. Brio generasi kedua mempunyai tampilan yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Begitu juga harganya yang dibanderol lebih mahal dari model lama. Kenaikan harga Honda Brio terbilang wajar, mengingat ada perubahan dan perbaikan yang ditawarkan oleh pabrikan.
Seperti diketahaui All New Honda Brio dipasarkan dengan lima pilihan varian. Yaitu Honda Brio Satya S M/T Rp139 juta, Honda Brio Satya E M/T Rp 147,5 juta, Honda Brio Satya E CVT Rp162,5 juta, Honda Brio RS M/T Rp175 juta dan Honda Brio RS CVT Rp190 juta.
“Harga untuk All New Honda Brio ini sudah termasuk hitung-hitungan berdasarkan mobil baru. Memang ada pengaruh inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar,” ujar Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director HPM, di Jakarta, Rabu (12/9).
Bila mengacu pada Honda Brio model lama, ada kenaikan harga Honda Brio baru sekira Rp6,5 juta untuk varian Brio Satya S. Sedangkan kenaikan harga Honda Brio Satya E sekira Rp10 juta, sama halnya dengan kenaikan harga Honda Brio RS.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sampai saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belum bisa dikatakan stabil. Kemungkinan naik atau turun, bisa saja terjadi ke depannya.
Melihat pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang tidak menentu membuat HPM sedikit kebingungan dalam mempertahankan harga jual untuk All New Honda Brio.
“Belum tahu (harga Brio akan tetap atau naik), kita belum bisa jawab. Ini (harga) bisa sampai bertahan berapa lama. Belum tahu masih lihat kondisinya (nilai tukar rupiah terhadap dolar). Karena sekarang kita juga merasa dolar memang turun naik dan ini di Indonesia kita sudah alami dari tahun 2000 sebelumnya. Kami sekarang masih memonitor karena pemerintah kan juga mencoba untuk mengintervensi. Bunga sudah naik 4 kali. Ya mudah-mudahan ya bisa menjadi lebih baik dalam waktu cepat,” papar Jonfis.
ADVERTISEMENT
Menurut Jonfis, model-model yang berimbas langsung pada pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS adalah mobil impor. Sementara mobil yang sudah diproduksi dan dirakit secara lokal seperti Mobilio, Brio, HR-V, BR-V dan lainnya masih bisa bertahan dengan harga lama.
“Jadi kita enggak mau cepat-cepat memutuskan untuk menaikkan harga. Kecuali untuk mobil CBU, karena impor jadi kena cepat kena impact-nya,” pungkas Jonfis.
Sumber: Carmudi.co.id