Isi BBM Tidak Sesuai Spesifikasi Mesin Banyak Resikonya

Redaksi Carmudi
Jurnalis Otomotif
Konten dari Pengguna
4 September 2018 19:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi Carmudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Isi BBM Tidak Sesuai Spesifikasi Mesin Banyak Resikonya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Salah satu cara memaksimalkan performa mesin kendaraan baik itu mobil atau sepeda motor yakni dengan memakai BBM berkualitas baik. Agar mesin menghasilkan performa secara maksimum maka pengisian BBM harus mengikuti kompresi.
ADVERTISEMENT
Mengisi BBM tidak sesuai spesifikasi mesin akan berpengaruh pada durabilitas mesin. Anda perlu tahu bila BBM dengan oktan yang makin tinggi belum tentu ideal bagi mesin.
Semakin tinggi angka oktan, semakin besar tekanan kompresi yang dibutuhkan untuk terbakar. Campuran udara dan bensin dalam bentuk gas ditekan oleh piston kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi.
Mesin berkompresi rendah biasanya cocok menggunakan bahan bakar dengan oktan yang rendah. Sebaliknya, semakin tinggi rasio kompresi suatu kendaraan, maka akan lebih baik memakai BBM dengan oktan yang juga lebih tinggi. Mengisi bensin dengan kadar oktan yang jauh di atas rekomendasi pabrikan juga tidak serta merta mendongkrak performa.
Mengisi tangki dengan bahan bakar beroktan tinggi namun tidak sesuai kompresi mesin hanya jadi suatu pemborosan karena harganya yang lebih mahal. Padahal, tenaga yang dihasilkan tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, untuk BBM dengan oktan yang lebih kecil dari kompresi maka campuran gas malah terbakar karena tekanan tinggi. Ledakan bukan karena hasil percikan api dari busi yang membakar gas di ruang bakar. Akibatnya, piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar dan inilah yang disebut sebagai knocking atau ngelitik.
Berikut ini daftar bahan bakar berikut okan yang sesuai dengan kompresi mesin:
Pada mobil atau motor keluaran di bawah tahun 2000 biasanya dirancang dengan kompresi di bawah 9,0:1. Kompresi mesin tersebut lebih ideal dengan bensin Premium biasa yang memiliki oktan 88.
ADVERTISEMENT
Kendaraan yang diisi bensin dengan oktan yang jauh lebih tinggi menyebabkan mesin panas. Kondisi ini diakibatkan timing ignition yang sudah mencapai batasnya dan tidak bisa lebih maju menyesuaikan oktan.
Sumber: Carmudi.co.id