Menko Marves Luhut Dihubungi Tesla, Ada Apa?

Redaksi Carmudi
Jurnalis Otomotif
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2020 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi Carmudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat Peluncuran e-Taxi Bluebird. (Foto: Carmudi)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan saat Peluncuran e-Taxi Bluebird. (Foto: Carmudi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Luhut B. Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dihubungi Tesla, pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kabar ini disampaikan oleh Ayodhia GL Kalake selaku Plt Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves. Ayodhia mengatakan bahwa diskusi antara Menko Marves dan Tesla dilakukan secara informal dengan topik terkait potensi investasi di Indonesia. Namun, ia tidak memberitahukan hasil diskusi tersebut secara detail.
“Secara informal, pihak Tesla sudah menghubungi Pak Menko Marves Luhut dan belum terlalu detail. Kami dan pihak Tesla perlu diskusi lebih lanjut,” ujar Ayodhia, dikutip dari laman Kemenko Marves, Selasa (6/10/2020).
Sebagai informasi, Menko Marves Luhut juga berkomunikasi dengan pabrikan otomotif asal Jerman.

Pemerintah Daerah Turut Mendukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Armada taksi listrik Silver Bird,Tesla X masih dalam tahap perizinan. (Foto: Carmudi/Dimas)
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam mengembangkan ekosistem KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) dan akan dilakukan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah berkomitmen kuat untuk mengembangkan KBLBB. Namun, harus bertahap dengan memberikan dukungan penuh,” ujar Ayodhia.
Salah satu dukungan pada pabrikan atau industri yang mengembangkan KBLBB di Indonesia adalah pemberian insentif khusus oleh pemerintah Indonesia.
“Setahap demi setahap kami akan mengganti kendaraan dinas menjadi KBLBB. Sudah ada investor asing yang akan membangun industry besarnya di Tanah Air,” jelas Ayodhia.
Ia juga mengatakan bahwa beberapa pemerintah Daerah, seperti DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat juga memberikan insentif khusus untuk KBLBB.
“Tidak mengenakan atau membebaskan biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk KBLBB seperti Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.

Bertahap, Hyundai Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Hyundai Motor Company (HMC) menjadi salah satu investor asing yang berkomitmen dalam mendukung pembangunan KBLBB.
ADVERTISEMENT
Hyundai telah sepakat berinvestasi di Tanah air dengan nilai investasi sebesar Rp21 triliun yang dilakukan secara dua tahap.
Tahap pertama digelontorkan pada tahun 2019 sampai 2021 dan tahap kedua tahun 2022 sampai 2030. Di tahap ini, pabrikan asal Korea Selatan tersebut akan fokus pada pembuatan mobil Hyundai serta pembangunan pabrik dan mengekspor 50 persen dari total produksi mobil.
Sedangkan di tahap kedua, Hyundai fokus pada pengembangan fasilitas pabrik untuk membuat mobil listrik, tranmisi, pusat pelatihan, penelitian dan pengembangan (R&D), dan produksi yang akan diekspor sebanyak 70 persen.
Termasuk mobil listrik, Hyundai memiliki kapasitas produksi sebanyak 70.000 hingga 250.000 unit per tahun. Pabrikannya mulai dibangun sejak Desember 2019 lalu di kawasan Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat. Pada pertengahan tahun 2021, diperkirakan pabrik tersebut sudah selesai dibangun.
ADVERTISEMENT