Menakar Peluang Zul Rohmi Lewat Strategi Blusukan Day By Day

Konten Media Partner
19 April 2018 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Oleh : Bambang Mei Finarwanto
IBARAT bercocok tanam, apa yg dilakukan oleh Pasangan Cagub Cawagub NTB Dr Zulkieflimansyah- Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul Rohmi) menganut falsafah itu, seperti menyemai, merawat dan petik hasil.
ADVERTISEMENT
Menyemai bibit padanannya adalah gerakan day by day Zul Rohmi ataupun relawannya menemui konstituen dari titik ke titik secara cepat.
Hal ini dimaknai sebagai upaya memperbanyak kontak konstituen di setiap wilayah sebagai bagian operasi teritorial untuk mengenal lebih awal para calon pemilih Zul Rohmi .
Ibarat deret hitung politik , maka yg dilakukan oleh Zul Rohmi secara kecil kecilan ini menemui titik titik pemilihnya ingin menegaskan sikap bahwa rakyat haruslah didatangi dan didengarkan kehendaknya oleh calon yang akan mereka pilih.
Pola gerakan day by day seperti ini dari sisi ilmu komunikasi memiliki implikasi yakni saban hari Zul Rohmi tetap diperbincangkan di basis, minimal di setiap tempat yang dia kunjungi.
ADVERTISEMENT
Perbincangan di masyarakat bawah karakteristiknya yang utama adalah mudah menyebar jika ada hal hal yang tidak biasa yang terjadi di wilayah tersebut.
Maka dari sisi tindakan pragmatis , apa yg dilakukan oleh Zul Rohmi, selain ingin meraih persepsi pemilih juga agar menjadi perbincangan di basis-basis rakyat tersebut.
Inilah yang dimaksudkan sebagai "deret hitung" dalam konteks resonansi perbincangan yang tinggal dikalikan kelipatannya.
Sementara itu, dalam konteks strategi politik tentu semua Paslon punya variasi tersendiri dalam mendesign metode pendekatan ke basis pemilih.
Hal ini untuk memastikan segala gerakan dalam meraih simpati pemilih yang bisa terpastikan dan terverifikasi secara akurat populasi dukungannya .
Zul Rohmi dengan pola blusukan atau apapun istilahnya, ingin memberikan pesan bahwa gerakan harian temu konstituen day by day tersebut sebagai bentuk tanggungjawab moral dan politik untuk mengintertain ( baca: memanusiakan ) pemilihnya dari berbagai strata sosial.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, saat ini Zul Rohmi tidak boleh dipandang lemah karena faktanya Paslon ini lebih sering jalan dan bergerak membuka jejaring pemilih secara all out.
Saat ini di H - 70 hari jelang 27 Juni, sudah ratusan titik yang telah dijelajahi oleh Zul Rohmi maupun relawannya yang bergerak secara mandiri dan simultan tersebut.
Tentu sudah ada data base pemilih tersebut yakni by name, by address ataupun by phone yang dimiliki oleh Zul Rohmi.
Yang penting what next to do ?
Merawat Konstituen
Demikian pula dengan konstituen, setelah berkenalan, bersilaturahmi, berdialog, dan lain lain tentu harus ada yang menjaga dan membesarkan hati para pemilih yang telah dikunjungi tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka apa yang dilakukan oleh Zul Rohmi dengan mengadakan rolling kunjungan ke basis konstituen di setiap Kabupaten/Kota di NTB sebagai bagian menjaga semangat dan perhatian kepada pemilihnya.
Selain itu, menjadi tanggungjawab relawan Zul Rohmi ataupun Partai Pengusung untuk menjaga agregasi yang telah dilakukan Zul Rohmi agar tetap solid basis-basis konstituen tersebut.
Suatu pekerjaan yang tidak mudah dilakukan oleh Komponen Zul Rohmi di tengah persaingan dengan Paslon lain yang dipandang lebih memiliki kedigdayaan.
Zul Rohmi dipandang paket Underdogs ditambah lagi dengan hasil survey lembaga Nasional yg tetap menempatkan Zul Rohmi diposisi terakhir.
Sebagai info pembanding, hasil survey tersebut menjadi second opini tapi juga tidak boleh terlalu diyakini kebenarannya 100 persen .
ADVERTISEMENT
Karena survey itu hanya tools yakni salah satu alat untuk melihat persepsi pemilih terhadap Paslon pada waktu itu, bukan menentukan perolehan suara di TPS.
Dalam konteks ini tentu dengan sisa 70 hari ini maka apapun bisa terjadi dalam meraih dukungan pemilih.
Pun demikian dengan Zul Rohmi bukan tidak mungkin meraih succes glory di Pilgub NTB ini.
Dengan pola gerakan blusukan seperti ini setidaknya Zul Rohmi telah memiliki jejaring pemilih yang makin banyak dan menyebar yang teridentifikasi secara pasti wilayahnya.
Tentu pada akhirnya akan memudahkan proses komunikasi dan konsolidasinya .
Peran Strategis TGB
Tandem politik atau Vote Getter Zul Rohmi yang ditunggu khalayak adalah turunnya Tuan Guru Bajang (TGB) dalam memback up Zul Rohmi di basis konstituen lewat pendekatan safari dakwah dan pengajian ala TGB.
ADVERTISEMENT
Memori publik pun tentu tak lupa pada Pilgub NTB 2008 saat TGB maju dalam konstestasi itu dan menang mengalahkan petahana.
Padahal saat itu TGB sebagai pendatang baru , hampir tidak diunggulkan.
Tapi realitasnya justru TGB mengalahkan calon kuat saat itu yakni paket Serius, Serinata -Husni Djibril.
Apa yang diukir TGB sepuluh tahun lalu, agaknya mengilhami Zul Rohmi untuk meraih kemenangan serupa.
Dengan berbagai strategi dan pendekatan ke konstituen, Zul Rohmi bergerak dan terus mendatangi pemilihnya tanpa jeda.
Zul Rohmi sadar bahwa sebagai new comer harus membuktikan kapasitasnya sebagai petarung politik yang tangguh.
Sementara itu, terlepas dari berbagai ikhtiar yang sudah dilakukan Zul Rohmi, secara power politik dan kekuatan massa, brand TGB masih dipandang memiliki magnet kuat dalam merekatkan pemilih mendukung Zul Rohmi.
ADVERTISEMENT
Energi dan aura TGB bisa menambah energizer atau daya laju kekuatan Zul Rohmi meraih simpati dan dukungan publik.
Permasalahannya adalah kapan TGB akan turun gelanggang bela Zul Rohmi ?.
Jika TGB turun dalam palagan Pilgub NTB bisa dipastikan secara otomatis dapat mendongkrak elektabilitas Zul Rohmi.
Konsekwensi lainnya yakni naiknya intensitas dinamika politik Pilgub NTB.
Paslon lain pasti tidak ingin dipecundangi atau kalah telak oleh Zul Rohmi.
Disinilah publik akan disuguhi permainan cantik para Paslon lewat strategi dan taktik politik yang tidak biasa.
Terkait perubahan konstelasi politik itu, paslon lain saat ini sedang menunggu kepastian, apakah TGB akan all out back up Zul Rohmi ataukah ada taktik lain yang akan dimainkan oleh Zul Rohmi di babak injury time. (*)
ADVERTISEMENT
*Penulis adalah Direktur Lembaga M16 NTB.