Stasiun UI Tak Lagi Sediakan Tiket Harian Berjamin Commuter Line

Redaksi Suara Mahasiswa UI
Pers Suara Mahasiswa UI Independen, Lugas, dan Berkualitas!
Konten dari Pengguna
26 Juli 2019 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi Suara Mahasiswa UI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Commuter Line. foto: suaramahasiswa.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Commuter Line. foto: suaramahasiswa.com
ADVERTISEMENT
PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang merupakan operator dari moda Commuter Line (CL) mengirimkan sebuah informasi terbaru pada akun twitternya di @CommuterLine, awal Juli. Informasi tersebut menjelaskan bahwa Tiker Harian Berjaminan (THB) sekali jalan tidak bisa digunakan lagi di lima stasiun CL yang ada di Jabodetabek, di antaranya Stasiun Sudirman (SUD), Stasiun Palmerah (PLM), Stasiun Cikini (CKI), Stasiun Taman Kota (TKO), dan Stasiun Universitas Indonesia (UI) mulai 1 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan sekaligus menerima informasi lebih lanjut, Suara Mahasiswa menghubungi Adli Hakim, Manajer Komunikasi dari PT. KCI. Menurutnya, kebijakan ini telah dipertimbangkan secara matang.
Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan bahwa Stasiun UI termasuk salah satu dari kelima stasiun CL yang ada di Jabodetabek dengan pemakaian Kartu Multi Trip (KMT) dan Kartu Bank yang sangat tinggi, yakni kurang lebih sebesar 90 persen dari semua penumpang yang keluar dan masuk di stasiun ini.
Sistem ini membuat penumpang yang terbiasa menggunakan kartu THB sekali jalan tidak bisa lagi naik dari Stasiun UI. Namun, apabila penumpang yang pada awalnya membeli Tiket Harian Berjalan (THB) Pergi – Pulang (PP) dari stasiun lain dengan tujuan Stasiun UI, maka penumpang masih dapat kembali menuju stasiun awal dari Stasiun UI pada perjalanan keduanya.
ADVERTISEMENT
Hal ini memaksa pengguna agar beralih untuk menggunakan KMT dan Kartu Bank untuk transaksi yang lebih cepat ketika ingin naik kereta. Ia pun menyarankan penumpang yang sudah terbiasa menggunakan Kartu THB sekali jalan agar berpindah stasiun ke Stasiun Pondok Cina (POC) yang hanya berjarak 300 meter dari Stasiun UI.
Mengenai perubahan sistem pelayanan tiket di Stasiun UI ini, Adli Hakim punya pendapat sendiri. “Sebetulnya ya, kami mengerti bahwa ini mungkin perubahan yang sebagian kecil akan sulit diterima. Tapi kalau dilihat sih, sebagian besar justru menerimanya. Kalau memang penumpang pun harus membeli THB, nanti akan diadakan edukasi oleh petugas mengenai kesulitannya juga kebutuhannya, dan akan dicari jalan keluarnya.”
Ia menambahkan bahwa sistem ini akan disosialisasikan selama bulan pertama pelaksanaannya. “Memang pada bulan pertama itu kami ada posko khusus oleh petugas di stasiun-stasiun wajib KMT. Petugas existing akan tetap ada di sana dan akan dibantu juga oleh petugas yang biasa manajemen di kantor untuk memastikan hal ini berjalan dengan lancar. Ini bukan berarti toleransi, ya. Tapi kita masih sadar akan edukasi lebih lanjut,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ditanya mengenai penerapan sistem ini ke seluruh stasiun CL di Jabodetabek (yang berarti penghapusan metode pembayaran dengan THB sekali jalan), Adli Hakim menjawab bahwa belum ada rencana untuk menerapkannya ke seluruh stasiun CL.
“Oh, belum. Kami belum ada rencana ke sana karena ukuran stasiunnya akan dilihat terlebih dahulu dan juga perbandingan mengenai tinggi atau tidaknya pengguna dari KMT, dan Kartu Bank di setiap stasiun yang dimaksud. Nah, kalau di stasiun-stasiun itu tentu harus banyak pertimbangan lainnya. Maka, belum ada rencana di luar lima stasiun ini, belum ada,” kata Adli.
Selain regulasi sistem pelayanan tiket, PT KCI juga mulai menyediakan isi ulang kartu bank seperti Flazz, e-Money, dan Tapcash pada loket stasiun. Sampai saat ini PT KCI baru dapat menyediakannya hanya di stasiun Palmerah (PLM) dan Sudirman (SUD).
ADVERTISEMENT
Teks: Adrian Falah
Ilustrasi: Adrian Falah
Editor: Muhamad Aliffadli
Pers Suara Mahasiswa UI 2019
Independen, lugas, dan berkualitas!