Adalah seorang mahasiswa angkatan 2021, sebut saja Mawar, mengeluh melalui fitur story media sosialnya. Tulisan putih dengan latar biru itu cukup panjang, dengan 99 persen isinya adalah keluhan, sedangkan 1 persen sisanya adalah taburan vetsin melankolis agar cerita itu bisa sebelas-dua belas dengan adegan Ratapan Anak Tiri.
Mawar mengaku, ia sama sekali tidak menyangka alangkah berat jadi mahasiswa. Ia menjabarkan: saat baru memulai semester satu, dia mendapat tugas dan materi yang sangat banyak sampai kehilangan waktu untuk menghibur diri, kehilangan waktu berleha-leha menonton Netflix, teman-teman lama yang sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri, sampai orang tuanya yang (menurutnya) tidak memahami makna kesehatan mental, bahkan menyebut Mawar sebagai anak manja. Pamungkas keluhan itu ialah keinginan Mawar untuk ambil cuti enam bulan dari kuliah, hanya untuk healing.
Enam bulan, Saudara-saudara! Tidak kurang! Bayangkan, kalau Anda menancapkan setengah kuintal tunggul ketela genjah di hari pertama Mawar memulai healing, Anda sudah siap mengundang orang sekelurahan mengudap bertampah-tampah combro, getuk, ketimus, peuyeum, dan menenggak berpanci-panci kolak singkong sampai begah saat Mawar menyelesaikan liturgi healing-nya itu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814