Cara Unik Warga Madura Siasati Naiknya Harga Daging Jelang Lebaran

Konten Media Partner
24 Juni 2017 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cara Unik Warga Madura Siasati Naiknya Harga Daging Jelang Lebaran
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Sumenep – Warga muslim pedesaan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak merasakan kenaikan harga daging sapi menjelang perayaan Lebaran Idul Fitri 1438 H/ 2017 M.
ADVERTISEMENT
Uniknya, justru mereka menyiasati jauh-jauh sebelumnya. Bahkan ada yang sudah satu tahun lamanya. Mereka menyebutnya dengan cara “arisan”. Lebih tepatnya, menabung uang dan dikumpulkan pada seorang ketua.
Mereka nabung setiap pekan dan ada pula yang setiap bulan. Setiap kali nabung kisaran Rp20 ribu per orang. Uang yang terkumpul itu, dibelikan sapi dan disembeli detik-detik jelang lebaran. Biasanya H-1 lebaran.
Jumlah kelompok berfariasi. Ada yang 50 orang bahkan ada lebih. Saat proses penyembelian sapi mereka berkumpul di satu tempat untuk menyaksikan proses penyembelian sapi yang dibeli dari uang tabungan tersebut.
Salah seorang peserta kelompok “arisan”, daging sapi, Sahnida (30), warga Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, mengatakan, selama satu tahun setiap orang mempunyai tabungan sekitar Rp240 ribu.
ADVERTISEMENT
“Daging sapi yang diperoleh kisaran 3 sampai 4 kilogram,” terangnya.
Banyaknya daging yang diperoleh juga tergantung pada harga sapi di pasaran. Namun, tetap jauh lebih murah dibanding dengan beli dagingnya langsung ke pasar.
“Daging kualitas bagus juga dapat. Tulang-tulang mudanya juga dapat. Karena pembagian dagingnya harus sama setiap orang,” ucapnya.
Bahkan, masyarakat pedesaan tidak pernah kuatir dengan tingginya harga daging di pasaran. “Kami punya cara sendiri dan terbangun kebersamaan dalam merayakan lebaran,” katanya.
Harga daging di pasar tradisional Sumenep mengalami kenaikan sejak awal bulan Ramadan. Bila sebelum Ramadan Rp90 ribu per kilo gram naik menjadi Rp105 ribu.
Pada H-1 lebaran kembali mengalami kenaikan hingga Rp110 ribu sampai Rp115 ribu per kilogram.(Hartono)
ADVERTISEMENT