Survey Sebut Selisih Elektabilitas Jokowi-Prabowo Hanya 12 Persen

Konten Media Partner
27 November 2018 21:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PortalMadura.Com, Jakarta – Survey politik mengungkapkan selisih elektabilitas pasangan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto hanya 12,2 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional Rico Marbun mengatakan bahwa survei yang dilakukan lembaganya terhadap 1.200 responden menyimpulkan pasangan Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, dan Ma’ruf Amin sebesar 47,7 persen sedang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,5 persen.
“Selisih ini tidak terlalu tebal, artinya Prabowo masih bisa mengungguli kalau ingin mengejar,” ujar Rico, Selasa, di Jakarta.
Rico mengatakan bahwa suara kubu Jokowi tak sampai 50 persen karena dianggap gagap menyelesaikan persoalan ekonomi dan kemiskinan.
Oleh karena itu, lanjut Rico, jika ingin menaikkan elektabilitas, Jokowi harus mampu menyelesaikan kegelisahan Masyarakat terkait ekonomi.
Kegelisahan soal ekonomi itu, menurut Rico, adalah tarif listrik yang tinggi, harga kebutuhan pokok mahal, sulitnya mencari pekerjaan, dan kekhawatiran soal nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus tertekan.
ADVERTISEMENT
“Kalau Jokowi ingin suaranya naik di atas 50 persen, maka kegelisahan ekonomi itu harus diselesaikan,” kata Rico. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (27/11/2018).
Begitu pula bagi Prabowo, ujar Rico, pada survei-survei sebelumnya elektabilitas Prabowo berkisar di angka 28 persen, namun kali ini naik menjadi 35,5 persen.
Kenaikan itu, menurut Rico, terjadi karena strategi kampanye Prabowo dianggap sukses membuka ketidakberhasilan Pemerintah di mata publik, yaitu gagap menyelesaikan persoalan ekonomi.
Namun upaya kubu Prabowo, imbuh Rico, baru sebatas membuka ketidakberhasilan itu.
Prabowo, ujar Rico, harus membangun persepsi bahwa dia dan pasangannya adalah figur yang mampu menyelesaikan persoalan ekonomi lebih baik ketimbang petahana.
Bila tidak, lanjut Rico, tetap saja, orang akan kembali memilih Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Sayangnya persepsi atas kompetensi itu sampai sekarang belum mampu dikomunikasikan oleh kubu Prabowo kepada publik, sebagai challenger mereka belum menawarkan sesuatu yang lebih baik dari petahana,” kata Rico. (AA)
The post