Umat Muslim Wajib Tahu, 5 Hal Perusak Amal di Bulan Puasa

Konten Media Partner
22 Mei 2018 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PortalMadura.Com – Saat menjalankan ibadah puasa, yang kita ketahui adalah menahan lapar dan haus serta menjaga amarah atau perbuatan yang dapat membatalkannya. Tidak hanya itu, kita juga harus bisa menjaga diri dari berbagai hal yang termasuk dalam larangan puasa.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda bahwa ternyata tidak hanya itu saja, ada hal lain yang perlu dihindari orang yang berpuasa di bulan Ramadan, yaitu hal-hal yang mungkin bisa merusak amalan puasa kita. Apa sajakah hal tersebut? Berikut penjelasannya.
Berpuasa Tanpa Ilmu
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.”
Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata, “Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (Lihat Miftah Dar As-Sa’adah, 1:299).
ADVERTISEMENT
Mengerjakan Maksiat
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” (HR. Ahmad, 2:373. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari, no. 1903).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Ibnu Khuzaimah, 3:242. Al-A’zhami mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih).
ADVERTISEMENT
Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.
Pelit
Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berderma. Maka, buanglah sifat pelit, dan tingkatkanlah sedekah.
Dari ‘Ali, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi, no. 1984. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
ADVERTISEMENT
Puasa Tanpa Mengerjakan Salat
Pakar fikih Kerajaan Saudi Arabia pada masa silam, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?” Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan salat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan salat berarti kafir dan murtad.
Dalil bahwa meninggalkan salat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah SWT:
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At-Taubah: 11)
Dalil lainnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan salat.” (HR. Muslim, no. 82)
ADVERTISEMENT
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah melanjutkan, “Kami katakan, ‘Salatlah kemudian tunaikanlah puasa.’ Adapun jika engkau puasa namun tidak salat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (sebab meninggalkan shlat) tidak diterima ibadah darinya.” (Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 17:62)
Tarawih Ekspres
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik salat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim, no. 756)
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang seseorang salat mukhtashiron.” (HR. Bukhari, no. 1220 dan Muslim, no. 545).
Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadis di atas dalam kitab beliau Bulughul Maram, Bab “Dorongan agar khusyu’ dalam salat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadis di atas adalah salat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, rukuk dan sujud. (Lihat Syarh Bulughul Maram, Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim, 49:3, Asy-Syamilah)
ADVERTISEMENT
Demikian lima hal yang dapat merusak amal di bulan puasa yang penuh berkah ini. Semoga kita semua dalam lindungan-Nya. Semoga Bermanfaat. (islampos.com/Nanik)
The post Umat Muslim Wajib Tahu, 5 Hal Perusak Amal di Bulan Puasa appeared first on PortalMadura.com.