Viral Video Kericuhan Rekapitulasi Suara, Begini Kronologinya

Konten Media Partner
4 Mei 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PortalMadura.Com, Sampang – Tahapan rekapitulasi perolehan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di tingkat Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur diwarnai kericuhan.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut berawal ketika sejumlah saksi peserta Pemilu dari partai politik melakukan protes terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, pada Kamis, 2 Mei 2019.
Saksi menduga terjadi banyak kecurangan perolehan suara serta meminta KPU untuk melakukan pencocokan ulang pada form C1 plano dengan form DA1 yang dibaca Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Kedungdung.
Seusai pembacaan form DA1 pada hasil perolehan suara calon Presiden – Wakil Presiden, terindikasi ada perbedaan perolehan suara di Desa Ombul dan Pajeruan, Kecamatan Kedungdung.
Saat itu, KPU tidak mengindahkan permintaan saksi agar melakukan pencocokan ulang, sehingga salah satu saksi maju menendang kursi dan terjadi kericuhan di dalam ruang rapat pleno.
Baca Juga : Viral Video Kericuhan Rekapitulasi Suara Pemilu 2019 di Madura
ADVERTISEMENT
Kapolres Sampang, AKBP Budi Wardiman membenarkan, suasana rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kabupaten di daerahnya semakin memanas saat salah satu saksi peserta Pemilu mengajukan keberatan kepada KPU terkait perbedaan perolehan suara antara form C1 dengan form DA1 dari PPK.
Karena terjadi keributan, pihaknya mengamankan satu saksi calon Presiden – Wakil Presiden Nomor urut 02 dan satu saksi salah satu partai politik.
“Dua saksi itu kami amankan dibawa keluar supaya rapat pleno bisa berlanjut,” terangnya, Sabtu (4/5/2019).
Pihaknya mengaku, jika kedua saksi telah selesai dimintai keterangan bagaimana keributan terjadi pada proses rekapitulasi perolehan suara peserta Pemilu 2019.
“Intinya, tidak ada pemukulan terhadap siapa pun. Kedua saksi kami lepaskan karena ada tim sukses yang menjamin tidak akan terjadi keributan lagi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Rafi
Editor : Agnes Hafilda Kusuma