5 Film Non-Hollywood Tentang Seks Remaja

Bosan dengan film seks dari hollywood? Lima rekomendasi film seks remaja di bawah ini akan membuat mu tercengang. Intens, romantis, dan liar.

1. Turn Me On, Dammit! (2011)

Film Norwegia ini dibuat berdasarkan novel dengan judul yang sama karangan Olaug Nilssen, atau dari bahasa Norwegia nya Få meg på, for faen! Menceritakan Alma, seorang remaja perempuan yang kecanduan phone sex dan ternyata ia merasa hasrat seksual nya sebagai remaja berumur 15 tahun belum cukup terpuaskan. Baru puber ya kalau bisa dibilang, dan Alma penasaran bagaimana rasanya bersentuhan fisik. Seks dengan fisik, bukan hanya dengan suara yang ia terima jauh dari sex hotlines. Perasaan yang ia simpan pada laki-laki pemalu bernama Arthur lah yang memulai petualangan seks nya.

2. Bang Gang (A Modern Love Story) (2015)

Film Perancis, Bang Gang (une histoire d'amour moderne) ini sempat masuk Festival Film Toronto tahun 2015, dengan arahan seorang sutradara bernama Eva Husson. Menceritakan tentang Alex, seorang remaja pria Perancis yang tiba-tiba punya ide untuk mengadakan pesta seks saat ibu nya dinas kerja selama 9 bulan ke Morocco. Karena mereka generasi Snapchat, mereka memutuskan untuk mendokumentasikan kegiatan nya tersebut dan mengunggah nya ke sebuah website yang hanya bisa dibuka dengan kata sandi, dengan begitu mereka bisa melihat nya kembali di kala senggang. Weird? I think so. But this film is likely as Bernardo Bertolucci’s The Dreamers but sluttier, funnier and sexier. Oh ya jangan lupa, jangan salah membaca nya, Bang Gang dibaca Bong Gong dalam bahasa Perancis. Selamat menonton!

3. Boys (2014)

Boys which translated from Jongens in Dutch, is directed by Mischa Kamp. Singkat cerita, ada dua remaja pria yang berteman dekat di satu klub lari. Sieger dan Marc. Salah dua remaja pelari yang sering menghabiskan waktu bersama saat latihan ini memulai konflik cerita dengan satu ciuman saat mereka berenang menyegarkan diri di suatu sungai sepulang latihan. Well, what happened next? Sieger insist that he's not gay. But in the end of the story, you should find it yourself.

4. The Way He Looks (2014)

Judul film Brazil yang diterjemahkan dari bahasa Portugis, Hoje Eu Quero Voltar Sozinho arahan sutradara Daniel Ribeiro ini diangkat dari film pendek berjudul I Don't Want to Go Back Alone (Eu Não Quero Voltar Sozinho) tahun 2011. Film yang menang dua award dari 64th Berlin International Film Festival ini menceritakan Leonardo yang buta dari lahir, dengan sahabat nya Giovana dan seorang anak baru di sekolah nya, Gabriel. Apakah ada cinta segita disini? I haven't recognize yet. So, you'd better watch the trailer below! I bet this is one of LGBT film you should watch, because Teddy Award make it as the best LGBT-themed feature.

5. Wetlands (2014)

Wetlands atau Feuchtgebiete yang diterjemahkan dari bahasa Jerman ini disutradarai oleh David Wnendt berdasarkan novel dengan judul yang sama karangan Charlotte Roche tahun 2008. Isi cerita nya fokus pada feminisme dan seksualitas atas badan yang dimiliki oleh remaja perempuan bernama Helen sebagai tokoh utama disini. Di film ini kita bisa lihat bagaimana Helen bisa melakukan apa saja untuk tubuh nya, mulai dari eksperimen dengan buah-buahan dan sayur-sayuran untuk kepuasan seks nya, sampai akhirnya dia harus masuk rumah sakit karena satu eksperimen remeh yang tak disangka-sangka. Dari sekian film di atas, baru film ini yang Sassy pernah tonton dan BAGUS BANGET. Gak lepas juga dari inti sari romantisme seperti film-film remaja lainnya. It is really recommended, because it's announced as a nominee in Sundance Film Festival 2014.

SUMBER