3 Cara untuk Memaafkan Orang yang Menyakitimu

Relationship Goals
Dalam hubungan itu butuh tips dan zodiak
Konten dari Pengguna
9 Juli 2022 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relationship Goals tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika seseorang berbuat salah kepadamu, rasanya sulit untuk melupakan perasaan menyakitkan tersebut. Terkadang, bahkan perasaan buruk itu bertahan dalam waktu yang lama. Trauma emosional masih bertahan dalam diri seseorang dalam waktu yang lama sehingga sulit untuk dilupakan.
Photo by Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/photo/mad-formal-executive-man-yelling-at-camera-3760790/
Memaafkan bukan berarti benar-benar melupakan apa yang terjadi. Namun baiknya orang-orang menyelesaikan konflik dan berupaya mengembangkan pengampunan dan kasih sayang sambil menemukan penyembuhan dalam diri.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Pinkvilla, ada 3 cara yang akan membantumu memaafkan orang yang menyakitimu.
Photo by Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/photo/happy-women-hugging-4584462/
1. Mengakui adalah langkah pertama
Ketika seseorang menyakitimu, sering kali kita tidak ingin membicarakan dan memikirkannya karena membuat kita merasa lemah. Pengampunan tidak akan datang tanpa melewati proses untuk menerima rasa sakit tersebut. Kesedihan dan kemarahan adalah reaksi alami dan sehat terhadap situasi yang menyakitkan. Mengakui adalah langkah pertama untuk bisa memaafkan dan berdamai dengan apapun yang terjadi.
2. Analisis kemarahan apakah konstruktif atau destruktif
Kemarahan yang konstruktif bisa dengan mudah menyelesaikan masalah karena hal itu membuatmu menilai situasi dengan akurat dan merespons lebih baik. Sementara kemarahan destruktif tidak memiliki konsekuensi yang positif. Ketika kamu menjadikan kemarahan sebagai kebiasaan dan hal tersebut sifatnya destruktif dan tidak ada kebaikan di dalamnya, maka kamu perlu membersihkan hati dan berdamai dengan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Ubah perspektifmu
Terkadang, luka yang kita alami bisa membuat kehilangan arah dalam dendam yang terlalu besar. Kita mulai kehilangan perspektif namun tetap terobsesi pada kemarahan. Salah satu caranya adalah mengubah perspektif, keluar dari obsesi mengenai dendam dan amarah, dan mulai menganalisis situasi dari sudut pandang orang lain.
Selain 3 hal di atas, kamu bisa menerapkan beberapa teknik untuk menenangkan pikiran seperti meditasi dan olah napas. Hal ini berguna untuk menenangkan saraf, mengelola stres, dan memberikan respons yang positif terhadap sebuah situasi.