4 Hal yang Bikin Kencan di Tahun 2021 Terasa Berbeda

4 Hal yang Bikin Kencan di Tahun 2021 Terasa Berbeda. Foto: Unsplash

Tahun 2020 mengajarkan kita banyak perubahan yang harus kita jalani, bahkan budaya kencan mungkin akan sedikit berbeda akibat pandemi yang melanda. Tapi apa yang bisa kita ambil dan apa yang tersisa saat kita menuju 2021? Dilansir dari Life Style Asia, berikut hal yang memengaruhi cara kencan di tahun 2021.

Berkenalan di era digital

Krisis pandemi jelas mempercepat digitalisasi dalam berbagai bidang, seperti belanja, bahkan menyangkut kehidupan personal, seperti persahabatan, keluarga, dan dunia kencan. Dalam sebuah survei, orang lebih memilih untuk berkenalan dengan orang asing melalui aplikasi kencan daring. Isolasi dan pembatasan membuat orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Oleh karena itu, kebosanan melanda dan pada akhirnya mengunduh aplikasi kencan yang akan memberi kesempatan bertemu orang baru selama pandemi.

Perjalanan menemukan cinta dari situs kencan

4 Hal yang Bikin Kencan di Tahun 2021 Terasa Berbeda. Foto: Unsplash

Tak hanya diawali dan berakhir di dunia maya, banyak orang memutuskan untuk bertemu di dunia nyata dari perkenalan onlinenya. Tetapi, ada juga yang menganggap bahwa mereka hanya mencari teman ngobrol tanpa benar-benar melangkah lebih jauh. Bahkan, sebagian kecil pengguna situs kencan hanya iseng dan ingin mengetahui seberapa banyak orang yang tertarik pada mereka di aplikasi tersebut.

Wabah corona pemicu perpisahan

Bagi banyak pasangan, pembatasan sosial mengurangi frekuensi mereka bertemu dengan pasangan. Ada yang mampu bertahan hingga menunggu untuk bertemu sebagai pelepas rasa rindu. Tetapi, sebagian lainnya memilih untuk mengakhiri hubungan. Tetapi, COVID-19 juga membuat orang berhati-hati untuk bertemu dan berkencan dengan orang baru. Mereka takut terinfeksi dan akan lebih memilih menjaga jarak.

Lebih hati-hati soal urusan cinta lewat aplikasi

4 Hal yang Bikin Kencan di Tahun 2021 Terasa Berbeda. Foto: Unsplash

Para lajang di aplikasi kencan memiliki motivasi dengan calon mitra, meskipun mereka menyadari kemungkinan kecil untuk melaju pada hubungan jangka panjang. Meskipun sebagian pengguna hanya mencari pasangan sesaat akibat kebosanan yang melanda, tetapi pengguna aktif lainnya mengaku bahwa mereka justru mencari pasangan yang stabil akibat pengalaman melajang selama periode isolasi mandiri yang membuat frustasi.