4 Pesan Teks yang Bisa Kamu Kirimkan Setelah Dighosting

Relationship Goals
Dalam hubungan itu butuh tips dan zodiak
Konten dari Pengguna
3 Maret 2022 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relationship Goals tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu ghosting?
Ghosting adalah fenomena dalam suatu hubungan dimana seseorang meninggalkan pasangan, rekan kerja, bahkan teman kencan tanpa penjelasan apapun. Dalam hubungan yang relatif singkat seperti kencan, hal ini mungkin bisa diabaikan begitu saja. Namun secara tidak sadar, ghosting memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri.
Foto: Unsplash
Dibanding menebak apa yang salah dalam diri sendiri, orang yang dighosting perlu mengambil sikap: melupakan orang tersebut atau mencari jawaban. Bagaimana caranya? Mengirimkan pesan teks bisa jadi salah satu cara.
ADVERTISEMENT
Menurut Purewow, ada beberapa model pesan teks yang bisa dikirimkan setelah kamu dighosting seseorang:
1. “Hei, apa kamu baik-baik saja? Sudah lama ya, ga ngobrol.”
Model pesan teks yang singkat, langsung, padat, dan intensitasnya rendah tidak akan membuatnya merasa tersudut karena melakukan ghosting padamu
2. “Hai, apa kamu baik-baik saja? Kencan kita kemarin menyenangkan, tapi kamu ga ada kabar. Semoga kamu baik-baik aja, ya.”
Ini adalah model pesan yang bisa kamu kirimkan jika kencanmu sebelumnya menyenangkan. Kalian menghabiskan waktu bersama dan saling menikmati kehadiran satu sama lain.
3. “Hei, weekend ini aku mau pergi ke cafe sama beberapa teman. Bakalan asyik kalau kamu bisa join juga.”
Jangan jadikan pesan teks ini sebagai jebakan dengan muncul di cafe sendirian, tanpa teman. Nantinya, kamu malah akan dianggap menjebaknya dalam kencan. Alih-alih seperti itu, kamu bisa benar-benar hangout dengan beberapa teman sambil menunggu ia muncul. Jika tidak, kamu tidak terlalu kecewa.
ADVERTISEMENT
4. “Hai, aku senang spend waktu aku sama kamu tapi aku butuh lebih banyak komunikasi. Makasih ya, udah ngirimin kopi.”
Mengakui kebutuhanmu untuk lebih banyak berinteraksi dengannya adalah hal yang bagus, karena kamu jujur pada dirimu sendiri. Konfrontasi seperti ini cocok untuk orang-orang yang berani, yang menikmati waktu dengan dirinya, dan terbuka pada niat orang-orang yang ada di sekeliling mereka agar tidak menghabiskan waktunya yang berharga.
Ghosting adalah perilaku menyebalkan. Jika kamu menjadi korban ghosting, kamu selalu punya dua pilihan: bertanya padanya atau melupakan orang yang membuang-buang waktumu.