5 Alasan Waktu Sulit Menyembuhkan Patah Hati

Relationship Goals
Dalam hubungan itu butuh tips dan zodiak
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Relationship Goals tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi patah hati. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi patah hati. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Putus hubungan adalah jalan terakhir ketika kamu dan pasangan tidak dapat mempertahankan jalinan asmara kalian. Banyak faktor yang menyebabkan dua insan tak bisa lagi bersama, seperti perbedaan visi dan misi, tidak direstui orang tua, bahkan memergoki pasangan selingkuh.
ADVERTISEMENT
Baik atau tidaknya penyebab hubungan berakhir pasti akan membuat kamu patah hati. Meskipun kamu yakin akan bisa move on, namun tentu sulit bagimu untuk memprediksi kapan kamu akan move on dan siap menjalin hubungan baru. Hanya mengandalkan waktu saja tak cukup membuatmu melupakan masa lalu. Melansir She Knows, ini lima alasan waktu sulit untuk menyembuhkan patah hati.
Kamu Berasumsi bahwa Kamu akan Merasa Lebih Baik Seiring Berjalannya Waktu
Ilustrasi patah hati. Foto: Unsplash
Ada pepatah yang mengatakan “waktu menyembuhkan semua luka”. Bisa saja benar, namun bisa saja sebaliknya. Ini bukan masalah waktu, namun apa yang telah dilakukan pada waktu yang telah kamu dan pasangan lewati. Jika kamu tidak melakukan apapun selain terus berpikir tentang masa lalu, maka itu tidak akan membantu. Meskipun begitu, ada kalanya jangan lepaskan rasa sakit. Coba atasi, rasakan, marah, jangan berpura-pura itu tidak ada. Kamu tidak bisa putus asa. Penyembuhan tidak terjadi begitu saja. Kamu harus mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
Kamu Belum Mengubah Pemikiran Kamu
Semakin banyak kamu memikirkan sesuatu, semakin kamu terus memikirkan hal-hal yang salam dan sulit untuk keluar dari siklus itu. Jadi, ketika kamu menemukan diri kamu memikirkan mantan dan apa yang dia lakukan, apa yang kamu lakukan, maka kamu harus menghentikannya. Katakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak dapat mengubah masa lalu dan kemudian mengambil satu pelajaran dari setiap pikiran.
Kamu Menyalahkan Pasangan
Ilustrasi patah hati. Foto: Unsplash
Kamu hendaknya memiliki momen untuk merenung tentang apa kesalahanmu di masa lampau. Ada kemungkinan kamu membuat pasangan menjauh. Bisakah kamu lebih mencintai pasangan? Bisakah kamu dapat lebih berkompromi? Begitu kamu melihat peran yang kamu mainkan, kamu akan mulai merasa bukan sebagai korban yang putus asa dan lebih seperti wanita yang memiliki andil dalam takdirnya sendiri. Ini adalah hal yang harus kamu miliki.
ADVERTISEMENT
Kamu Kurang Bersyukur
AKhir-akhir ini cobalah untuk membaca buku atau artikel tentang rasa syukur. Penelitian terbaru menemukan bahwa merasa bersyukur memiliki kaitan erat dengan perasaan bahagia. Bersyukur bukanlah tentang hal-hal positif saja, namun kamu juga bisa mengakui hal-hal buruk sekalipun. Jika kamu merasa sedih, bersyukurlah. Itu adalah langkah kecil untuk membantu diri kamu sendiri. Kamu dapat mengirim pesan pada seseorang yang kamu cintai untuk memberi tahu mereka mengapa kamu mencintainya, atau mencoba bersyukur apa yang kamu makan hari ini. Mulailah dari langkah kecil.
Kamu Mencoba untuk Mengubah Hal-Hal di Luar Kendalimu
Ilustrasi patah hati. Foto: Unsplash
Kamu tidak akan pernah mengontrol perasaan atau perilaku orang lain. Kamu hanya dapat mengontrol reaksi dirimu sendiri terhadapnya. Tentu saja, kamu bebas untuk berekspresi, tapi bagaimana menurut kamu? Temukan hal-hal yang ada dalam kendali dan pertahankan itu. Bisakah kamu bekerja lebih keras dalam pekerjaanmu? Bisakah kamu menjadi sukarelawan? Bisakah kamu berolahraga? Semakin banyak aspek dalam hidup yang dapat kamu kendalikan, kamu akan mulai merasa semakin terkendali.
ADVERTISEMENT