14 Tahun Jadi Ikon, Tulisan ‘I amsterdam’ di Belanda Justru Dicopot

6 Desember 2018 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan 'I amsterdam' di Depan Museum Rijksmuseum, Belanda (Foto: Flickr / Lars Welin)
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan 'I amsterdam' di Depan Museum Rijksmuseum, Belanda (Foto: Flickr / Lars Welin)
ADVERTISEMENT
Belanda memiliki sejumlah museum yang menarik, satu di antaranya adalah Rijksmuseum. Berada di Amsterdam, museum ini berisi seni dan sejarah terkait Negara Kincir Angin.
ADVERTISEMENT
Namun, selain menyimpan beragam sejarah dan seni, museum yang berada di dekat Museum Van Gogh ini punya daya tarik lain. Ya, pada bagian depan museum terdapat tulisan 'I amsterdam', yang kerap diminati wisatawan yang ingin berfoto di sana.
Saking terkenalnya, ikon ini mampu menghasilkan kurang lebih 6 ribu selfie tiap harinya. Tetapi sayangnya, walau menjadi daya tarik dan mampu mendatangkan wisatawan, hiasan ini dicopot.
Pejabat setempat memutuskan untuk menghapus ‘I amsterdam’ demi mengurangi jumlah turis yang ada di daerah sekitar. “Pesan dari ‘I amsterdam’ adalah kita semua merupakan individu yang ada di kota ini. Kami ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda: keragaman, toleransi, dan solidaritas,” ujar anggota dewan kota, Femke Roosma, seperti dikutip dari This is Insider.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Roosma, pengarang sekaligus Ahli Telegraph Travel Amsterdam, Rodney Bolt, mengatakan jika ikon itu justru lebih diminati, daripada melihat lukisan yang ada di dalam museum.
“Saya senang melihat (tulisan) itu pergi. Bagi saya, itu merupakan simbol pariwisata yang tidak ada artinya, sebab orang-orang lebih senang selfie di luar Rijksmuseum daripada benar-benar melihat lukisan yang ada di dalam,” tutur Bolt.
Seperti diketahui, seiring dengan berkembangnya pengguna sepeda di sepanjang kanal dan red light district, tulisan ‘I amsterdam’ menjadi salah satu tempat foto paling ikonik. Maka tak heran bila banyak yang wisatawan datang untuk berfoto dan membuat area sekitar terasa penuh, serta sesak.
Di sisi lain, tentu ada pihak yang tidak setuju dengan pencopotan tulisan itu. Bahkan, menurut survei dari Maurice de Hond, sekitar 66 persen penduduk Belanda mengatakan jika hal ini merupakan ide yang buruk.
ADVERTISEMENT
Sebagai tanda protes, seorang perancang asal Belanda, Pauline Wiersema, mendirikan kata ‘HUH’ di tempat yang sama.
Melihat banyak respon negatif yang ada, perwakilan dari pemerintah kota akan turun ke lokasi selama dua minggu untuk menjelaskan mengenai ikon yang berdiri sejak 14 tahun yang lalu itu.