5 Alasan Miliki Hubungan Serius di Usia 20-an Bukanlah Hal Utama

14 Oktober 2018 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cinta dipengaruhi hormon feromon. (Foto: freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Cinta dipengaruhi hormon feromon. (Foto: freepik.com)
ADVERTISEMENT
Usia 20-an seringkali dianggap fase terbaik dalam hidup. Kamu masih muda, enerjik, dan disarankan untuk mengeksplor apa saja untuk hidup yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Kamu mulai beranjak menuju tahap kedewasaan dan dituntut profesionalitasnya dalam pekerjaan. Kenyataannya, fase ini juga menjadi saat tepat untuk memutuskan sesuatu apa yang harus diperjuangkan dan apa yang harus dilepas agar tak menambah beban di hidupmu.
Nah, jika kamu sudah menemukan seorang pacar, dan kamu bahagia dengannya, well mungkin itu bisa jadi yang terbaik untukmu. Namun, bagi sebagian orang, memiliki hubungan yang serius di usia 20-an bukanlah hal yang utama.
Berikut lima alasannya, seperti yang dikutip dari Times of India.
Prioritaskan karier
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan karier. (Foto: Thinkstock)
Usia dua puluhan adalah saat yang tepat untuk fokus membangun karier. Baik untuk memulai karier di dunia entrepreneur, membangun start up, ataupun menjadi seorang pekerja.
Waktu, energi, dan 'emosi' kamu tentu akan jadi lebih penuh tercurah pada pekerjaan dan 'proyek impian' ini. Sementara itu, untuk hubungan yang serius, semua pasti menemukan waktunya masing-masing. True love waits, bukan?
ADVERTISEMENT
Belum puas diri
Bagaimana bisa kamu berkomitmen, sebelum kamu yakin dan tahu betul apa yang kamu cari pada seseorang untuk membina sebuah hubungan yang serius?
Kisah cinta nampaknya memang tidak seindah dan semudah yang kamu lihat di serial drama romantis. Kenyataannya, kamu bahkan sulit untuk membedakan apakah kamu jatuh cinta dengannya, atau hanya mencintai gagasan dalam memiliki sebuah hubungan?
Belum ingin menikah
Ilustrasi pernikahan. (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. (Foto: thinkstock)
Tak usah menampik, sebuah hubungan yang serius pada akhirnya memang seolah diharuskan untuk bermuara pada sebuah pernikahan. Well, setidaknya itu kan, satu-satunya cara yang paling diterima?
Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Ini adalah keputusan penting yang kamu buat. Ketika kamu masih nyaman dan ingin terbuka dengan banyak orang baru, menikah rasanya bukanlah keputusan yang tepat. Mengapa harus terburu-buru?
ADVERTISEMENT
Belum stabil
Sebelun kamu berkomitmen pada seseorang, kamu harus memahami kebutuhan dan perasaanmu sendiri. Usia 20-an, adalah waktu yang aktif secara seksual dan emosional. Tubuh dan pikiranmu mengenali betul apa yang kamu ingin dan butuhkan.
Jadi, jika kamu sadar betul kamu belum mau dan siap untuk berkomitmen, jangan main-main dengan perasaan orang lain.
Sulit berkomitmen
Ilustrasi putus cinta (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi putus cinta (Foto: Thinkstock)
Ketika kamu masih sulit menangani emosimu yang kian enggak stabil, persoalan karier, mood yang naik turun, dan hal-hal lain, berkomitmen dengan orang lain apalagi membicarakan masa depan rasanya bukan jadi jalan keluar.
Kamu enggak akan pernah tahu bagaimana nasibmu sendiri ke depannya. Mungkin kamu bisa saja bosan dengan rutinitas yang begini-gini saja, lalu kamu tiba-tiba memutuskan untuk solo traveling, dan melakukan hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Ya, setidaknya itu hal terbaik yang bisa kamu lakukan selagi muda.
ADVERTISEMENT
Selamat menghidupi hidup dan bersenang-senang!