5 Cara Melatih Anak Agar Berani Mengakui Kesalahan

3 Juni 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Semua orang tentu pernah berbuat salah, baik disengaja maupun tidak. Begitupun dengan anak. Sayangnya, sebagian anak malu untuk mengakui kesalahan yang diperbuatnya. Bahkan sering kali ditutupi dengan cara menghindar.
ADVERTISEMENT
Padahal anak yang berani mengakui kesalahan akan memperoleh pengalaman hidup yang lebih baik, dan memberikan dampak yang juga baik untuk pertumbuhan dan perkembangan serta kepribadiannya.
Untuk itu, latihlah anak agar berani mengakui kesalahannya sejak dini dengan langkah berikut, Moms.
Pertama, ajari anak untuk bersikap jujur. Yaitu sikap yang mencerminkan adanya kesesuaian antara hati, perkataan dan perbuatan, sikap apa adanya, tidak ditutup-tutupi atau tidak berbohong.
Sikap anak yang masih polos akan sangat mudah Anda latih untuk bersikap jujur. Namun anak akan sulit untuk jujur, apabila Anda sering memarahinya atau menghukumnya apabila ia berbuat salah. Hal inilah yang menjadi pemicu anak takut untuk mengakui kesalahan. Ubahlah cara tersebut, Moms. Misalnya dengan memberi dukungan sekecil dan seberat apapun kesalahan yang diperbuat oleh anak.
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
Kedua, ajari anak menyimpulkan akibat dari kesalahannya dan cara memperbaikinya. Misalnya, ketika anak Anda berbuat salah karena membuang kulit pisang sembarangan dan ada orang lain yang terpeleset.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Anda bisa langsung menyadarkan anak. ”Sayang, tadi ibu lihat kamu membuang sampah pisang sembarangan. Teman kamu jadi jatuh terpeleset kulit pisang. Kamu harus minta maaf ya, dan yuk kita ambil kulit pisangnya sama-sama. Kita buang di tempat sampah."
Ketiga, berikan dukungan dan rasa aman kepada anak. Jangan memaksanya untuk mengakui kesalahan, bila ia menghindar dan masih takut untuk mengakuinya. Anak akan semakin takut jika Anda terus menyudutkan dan memaksanya untuk mengakui kesalahan. Begitu juga sebaliknya, anak akan jujur dan berani mengakui kesalahan apabila ia sudah merasa aman.
Keempat, ajarkan anak agar menjadi pemberani. Untuk mengakui kesalahan, dibutuhkan yang namanya keberanian. Bila anak belum berani meminta maaf, Anda sebagai orang tua dapat mendampinginya untuk meminta maaf terhadap orang yang dikenai kesalahan, agar timbul rasa percaya diri pada anak.
ADVERTISEMENT
Kelima, beri contoh nyata dan keteladanan. Anak adalah peniru ulung. Apa yang dilakukan oleh orang tuanya akan menjadi contoh untuk mereka. Oleh karena itu saat Anda melakukan kesalahan dan diketahui anak, tidak usah malu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan. Berilah contoh nyata kepada anak-anak bagaimana Anda bisa memperbaiki kesalahan.