Akbar Tandjung: Kalau Airlangga Cawapres Jokowi, Kami Bersyukur

13 Juli 2018 0:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akbar Tandjung usai menghadiri halalbihalal KAHMI di Balai Kota Jakarta. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Akbar Tandjung usai menghadiri halalbihalal KAHMI di Balai Kota Jakarta. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Capres usungan PDIP Joko Widodo masih belum mengumumkan siapa pendampingnya dalam Pilpres 2019. Meski begitu, nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto cukup menguat untuk menjadi cawapres.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung berharap Airlangga bisa dipilih Jokowi sebagai pendampingnya.
"Kalau dia (Airlangga) menjadi cawapres tentu harapan kami, tapi itu semua subjek kepada Pak Jokowi. Kan dia yang menjadi capres," ujar Akbar usai menghadiri halalbihalal KAHMI di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarya Pusat, Kamis (12/7).
Meski begitu, Akbar juga tak mempermasalahkan jika Airlangga tidak dipilih karena ada calon lain yang lebih kompeten. Menurutnya,pasangan yang dipilih Jokowi harus bisa saling melengkapi, atau sesuai dengan pemimpin yang dibutuhkan negeri ini.
"Kalau dia misalnya mencari cawapres yang cocok, dan yang cocok itu katakanlah Airlangga, ya tentu kami bersyukur," ucap Akbar.
"Tapi kan beliau juga harus mempertimbangkan mana yang paling cocok. Dilihat ada kriteria-kriteria yang menurut dia cocok berpasangan dengan dia. Katakanlah ahli luar negeri, atau ahli hukum yang berjasa atau yang berprestasi di bidang politik. Atau memimpin satu parpol, itu juga bisa menjadi pertimbangan," jelasnya.
Halalbihalal KAHMI di Balai Kota (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Halalbihalal KAHMI di Balai Kota (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Akbar juga yakin, jika Airlangga tidak dipilih Jokowi, tidak akan berpengaruh ke perolehan suara Golkar dalam Pemilu 2019. Ia memastikan, Golkar akan terus bekerja agar dapat meraih kejayaannya kembali seperti tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia juga menyinggung perolehan suara Golkar yang menurun di tiap pemilu. Justru Akbar berharap, momen pemilu kali ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh kader dan simpatisan untuk berjuang menggalang suara.
"Terus terang aja saya sedih dalam beberapa kali pemilu ini turun. Waktu saya menang 128 (kursi di DPR), setelah itu Pak JK 106, turun 22. Abis pak JK turun lagi 91. Masa turun lagi?," ungkap Akbar.
"Tentu tekad kami ini momentum untuk menaikkan perolehan suara Partai Golkar dan menaikkan jumlah kursi melebihi tahun 2014, melebihi tahun 2009. Syukur-syukur bisa menjadi pemenang kembali," harapnya di akhir.