news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anies Tepis Isu Keluarga Cendana yang Mendukungnya di Pilgub DKI

12 Maret 2017 3:07 WIB
ADVERTISEMENT
Anies-Sandi usai mengikuti Peringatan Supersemar (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno turut menghadiri acara peringatan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) ke-51 dan haul Presiden ke-2 RI, Soeharto pada Sabtu (11/3). Hadir kala itu, keluarga besar Soeharto--Keluarga Cendana yang bersatu dalam rombongan jemaah Masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu sebelumnya, Anies-Sandi sempat menemui Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto di kediaman Titiek di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/2). Menurut Titiek, dukungan yang diberikan kepada Anies-Sandi bersifat personal. Dia tidak mengajak kader Golkar dan orang lain--termasuk Cendana, untuk bersikap sama sepertinya.
Titiek Soeharto bersama Anies dan Sandi (Foto: instagram/@sandiuno)
Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Anies pun turut menepis isu dirinya yang didukung penuh oleh keluarga Cendana. Anies mengatakan, dukungan yang diberikan kepadanya jangan dikaitkan ke seluruh anggota keluarga Cendana.
"Setahu saya (dukungan itu) pribadi saja, bukan dari keluarga Cendana. Jadi begini, bagi kami dukungan dari setiap warga negara itu penting dan amanah. Karena itu kami akan pegang sebaik-baiknya,"
Anies juga mengelak saat dirinya diundang secara pribadi di dalam acara yang dihadiri ribuan jemaah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Setahu saya ini kan acara peringatan Supersemar, ya kami diundang. Pak Djarot juga diundang," kata Anies.
Di momen peringatan Supersemar itu, Anies memuji sosok Soeharto yang banyak menyumbang pembangunan negara. Soeharto, kala itu menggerakkan pembangunan Indonesia dengan strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan). Pemberian gelar Bapak Pembangunan langsung diberikan kepada Soeharto melalui Tap MPR No V tahun 1983.
"Betapa pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan berbangsa melalui acara ini. Kami yakin pemimpin memiliki zamannya seperti zaman memiliki pemimpinnya sendiri. Pak Harto adalah sosok yang dihargai karena pembangunannya," ujar Anies.
Tommy Suharto. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)