Bahasa Tegal Diusulkan Jadi Mapel Muatan Lokal di Sekolah

Konten Media Partner
5 Desember 2018 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahasa Tegal Diusulkan Jadi Mapel Muatan Lokal di Sekolah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kongres Bahasa Tegal II, Rabu, 5 Desember 2018. (Foto: Reza Abineri)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sedikitnya 120 orang menghadiri Kongres Bahasa II yang di Kota Tegal, Rabu, 5 Desember 2018. Kongres ini bertujuan untuk melestarikan bahasa yang mulai perlahan tergerus kemajuan teknologi dan informasi. Adapun hasil kongres mengusulkan agar Bahasa Tegal masuk dalam pelajaran muatan lokal di sekolah.
Kegiatan yang diikuti oleh seniman, sastrawan, lurah, hingga guru mata pelajaran tersebut merupakan inisiasi dari Lembaga Pengkajian dan Pengembangan (LPP) Bahasa Tegal yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal.
Ketua Panitia Kongres, Maufur, menjelaskan dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi bahasa daerah mulai tersisihkan.
"Pesatnya kemajuan teknologi membuat semakin tergerus bahasa ibu yakni bahasa Tegal pada generasi milenial. Sehingga kita perlu merawat martabat Bahasa Tegal," katanya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, kemartabatan bahasa Tegal tergerus terlihat dengan sedikitnya generasi milenial yang bangga menuturkan bahasa ibunya. "Mereka cenderung merasa keren ketika menuturkan bahasa selain Tegal. Padahal bahasa Tegal bersifat fleksibel seperti halnya Bahasa Indonesia," ujar dia.
Sebenarnya, kata Maufur, bahasa Tegal bisa digunakan selain saat percakapan bercanda. Maksudnya, bahasa Tegal bisa digunakan dalam acara formal agar meningkatkan derajatnya. Acara formal tersebut semisal upacara bendera, pidato di gedung dewan dan sebagainya.
"Artinya, tidak hanya digunakan dalam konteks nonformal semisal bergaul dalam kegiatan sehari-hari. Jadi tidak hanya digunakan saat berkelakar atau guyonan saja," jelas mantan Wakil Wali Kota Tegal tersebut.
Menurut dia, melestarikan Bahasa Tegal sangat penting karena sebagai bentuk kebanggaan akan identitas sebagai orang Tegal.
ADVERTISEMENT
Ia menganggap tergerusnya penuturan bahasa Tegal sebagai kemunduran. Pasalnya justru saat ini Bahasa Tegal juga sudah digunakan dalam beraneka ragam karya seni dan sastra seperti film, puisi, artikel yang menggunakan bahasa Tegal.
"Kami mengeluarkan sejumlah rekomendasi hasil kesepakatan peserta kongres. Di antaranya, mengusulkan agar pemerintah daerah membuat peraturan yang intinya untuk melestarikan bahasa Tegal," ungkapnya.
Upaya untuk mendorong pelestarian, maka dilakukan melalui perda yang isinya memasukan bahasa Tegal ke pelajaran muatan lokal (mulok) dari tingkat SD hingga SMA/SMK. "Tidak hanya Bahasa Jawa saja, tetapi juga ada Bahasa Tegal," pintanya.
Sekretaris LPP Bahasa Tegal Haryo Guritno menambahkan, pada 2019 pihaknya fokus untuk mengajukan hasil kongres agar menjadi perda atau perwal bahasa Tegal dimasukkan ke mulok sekolah.
ADVERTISEMENT
"Selama satu tahun kedepan kita fokus memperjuangkan perda-nya. Sehingga target 2021 bahasa Tegal bisa masuk ke mata pelajaran muatan lokal sekolah terwujud," katanya.
Ia menyadari proses persiapan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk merumuskan kurikulumnya. Termasuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) para pengajarnya.
"Memang butuh waktu bertahun-tahun karena perlu menyelenggarakan lokakarya kurikulum bahasa Tegal, bahasa ajar Tegal, mengadakan Focus Grup Discussion (FGD) bagi SDM pengajarnya," pungkasnya.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz