Banjir dan Longsor Landa Sumatera Barat, 2 Orang Tewas

9 November 2018 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir dan longsor melanda sebagian Sumatera Barat, dua orang korban tewas. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir dan longsor melanda sebagian Sumatera Barat, dua orang korban tewas. (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Hujan deras yang melanda Sumatera bagian barat telah menyebabkan banjir dan longsor di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung. Salah satunya, longsor terjadi Kota Pariaman, tepatnya di Desa Sintuak Nareh Kecamatan Pariaman Utara, Sumatera Barat pada Jumat (9/11) pukul 05.53 WIB.
ADVERTISEMENT
"Longsoran lereng bukit menerjang rumah di bawahnya. Akibatnya satu orang meninggal dunia, atas nama Sawitri (23) dan 2 orang luka-luka atas nama Sri Wahyuni (16) dan Sharial (52). Korban adalah satu keluarga. Korban meninggal dunia telah dimakamkan sedangkan korban luka di rawat di rumah sakit terdekat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya, Jumat (9/11).
Sutopo mengatakan BPBD Kota Pariaman bersama TNI/Polri dan SAR telah melakukan pendataan dan evakuasi korban.
"Aparat dan warga setempat melakukan gotong-royong membersihkan material longsor. Wali kota Pariaman telah memberikan santunan sebesar Rp. 20 juta kepada keluarga korban," jelas Sutopo.
Banjir dan longsor melanda sebagian Sumatera Barat, dua orang korban tewas. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir dan longsor melanda sebagian Sumatera Barat, dua orang korban tewas. (Foto: Dok. BNPB)
Sementara itu, bencana banjir melanda Desa Sungai Pandahan Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat pada (7/11) pukul 12.00 WIB dan menyebabkan satu orang hanyut. Hingga saat ini korban belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban.
ADVERTISEMENT
Banjir dan longsor juga melanda Kabupaten Pasaman Barat, tepatnya di Desa Parik Kecamatan Koto Balingka, Sumatera Barat pada (7/11) pukul 20.00 WIB yang menyebabkan 1 orang warga meninggal dunia atas nama Ahmad (10). Selain itu 100 KK mengungsi ke jorong terdekat, 2 rumah hanyut, 1 mushola rusak dan 2 jembatan gantung rusak berat.
"Penanganan darurat dilakukan dengan melakukan evakuasi, membagikan bantuan, mendirikan dapur umum dan pos darurat," jelas Sutopo.