Berbeda dengan Sudirman Said, Tsamara Amany Bisa Isi Acara di UGM

14 November 2018 19:43 WIB
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (tengah) menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (tengah) menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bila Sudirman Said, politkus Gerindra tak diberi izin menjadi pengisi acara diskusi kebangsaan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, berbeda halnya dengan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany.
ADVERTISEMENT
Tsamara didaulat menjadi pembicara di UGM, Rabu (14/11). Tsamara tampil sebagai pembicara dalam acara Feminist Talkshow bertajuk ‘Perempuan dalam Kebijakan Publik’.
Acara yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut digelar oleh mahasiswa di Digilib Cafe Fisipol UGM. Mengenakan baju batik berwarna merah, di hadapan puluhan mahasiswa Tsamara bicara banyak tentang kontestasi perempuan di politik hingga kasus pelecehan seksual yang marak menimpa perempuan.
Ditemui usai acara, Tsamara menolak bahwa agendanya kali ini adalah kampanye. Dia menegaskan bahwa ia menjadi pembicara dalam porsi sebagai pribadi yang menyuarakan masalah gender dan kekerasan pada perempuan.
“Saya kira saya di sini murni berbicara masalah gender, masalah kekerasan seksual. Tidak ada niat kampanye apa pun. Saya nggak mengajak memilih, jadi nggak ada persoalan itu. Ini juga sudah jauh-jauh hari kita bicarakan,” tegas politikus muda ini.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Tsamara menjelaskan, dia tidak ada masalah apabila mahasiswa juga mengundang tokoh dari kubu oposisi.
“Saya tahu kampus nggak boleh buat kampanye dan kita tidak kampanye sama sekali,” tegasnya kembali.
Tsamara menuturkan, sebagai politisi perempuan dia bisa berbagi dengan mahasiwa soal pengalamannya selama ini mengenai isu gender dan kekerasan seksual pada perempuan.
Saat ditanya soal kemungkinan adanya serangan dari pihak oposisi terkait agendanya kali ini, Tsamara mengatakan bahwa pihak oposisi memang suka mencari-cari kesalahan.
“Apa yang mau diserang? Saya tidak meminta memilih partai, tidak minta memilih caleg, saya murni sharing ke mereka urusan gender dan kekerasan seksual. Jadi ya kalau misal dicari-cari (kesalahannya), oposisi paling seneng cari-cari kesalahan. Tapi nggak ada hal-hal yang menunjukkan kita sedang berkampanye,” tegas Tsamara.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan seminar yang dihadiri Tsamara, seminar kebangsaan bertema Kepemimpinan Era Milenial yang sedianya menghadirkan Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan pada 12 Oktober lalu batal digelar karena tidak ada izin dari kampus.
Dalam Pilpres 2019, Sudirman Said dan Ferry merupakan juru kampanye Prabowo-Sandi.