Cerdas Meraih Sukses dengan Kekuatan Bisnis Online

Andi Mirati Primasari
Lifestyle Writer
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2018 22:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andi Mirati Primasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk bisa eksis di era millenial, tak cukup jika hanya mengandalkan ijazah saja. Ada banyak hal yang harus kita miliki untuk meraih sukses, di antaranya: inisiatif, fleksibilitas, disiplin, kreativitas, gesit dan intuitif membaca peluang, semangat yang tinggi biar gak gampang nyerah, dan lain-lain. Apalagi nih di jaman globalisasi sekarang ini, kita dituntut mandiri mencari jalan sendiri untuk meraih kesuksesan yang udah kita damba-dambakan.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang juga wajib dikuasai untuk bisa eksis meraup sukses di masa sekarang adalah penguasaan teknologi, untuk mengikuti derasnya arus digitalisasi yang sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat urban. Gak perlu ribet-ribet berpikir tentang teknologi macam apa yang harus kita ketahui, cukup mulai dari yang simple-simple saja, dengan memaksimalkan metode komunikasi online, misalnya.
Kenapa harus online?
Masyarakat Indonesia, terutama kalangan millenials tentunya sadar tentang peranan social media sebagai satu sarana untuk memperluas jaringan pertemanan. Fenomena ini tentu tak lepas dari pergeseran gaya hidup manusia yang semakin rajin berinteraksi. Dari sinilah, muncul ide memanfaatkan sosmed untuk berusaha. Tak jarang, pelaku bisnis online meraih sukses dari dunia maya ini. Kekhawatiran penggunaan gadget ke hal-hal negatif pun bisa diminimalisir.
ADVERTISEMENT
Berbisnis online kini menjadi pilihan cerdas bagi siapa saja, tak terbatas usia, jenis kelamin, atau latar belakang pendidikan. Semua bisa menekuninya, asalkan serius. Bahkan ibu-ibu dan remaja putri pun sudah banyak yang menjalankan bisnis online yang memang menggiurkan dari segi keuntungan finansial dan jangkauan pemasaran.
Salah satu figur yang bisa kita intip keberhasilannya dalam menjalankan bisnis online adalah Jenahara Nasution, seorang wanita muda yang sehari-harinya menekuni profesi sebagai fashion designer busana muslim. Kesuksesannya dibuktikan dengan lahirnya brand "Jenahara" yang merepresentasikan busana rancangannya di ranah fashion.
Perkembangan industri fashion di tanah air memang semakin prospektif dan menjanjikan. Merujuk data survey yang dikeluarkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, sektor fashion telah memberikan kontribusi sebanyak 18,15 persen atau nomor dua setelah kuliner.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Jenahara dalam sebuah Talk Show bertema “The Power of Online Business” yang diadakan Ladies Beauty Club (LBC) Jabodetabek bekerjasama dengan Manajemen K-Link Indonesia di K-Link Tower hari Sabtu (4/8) lalu, kegigihannya menekuni profesi perancang busana muslim ini tak luput dari passion-nya sejak kecil. Kebetulan, Jenahara adalah anak Ida Royani, artis dan fashion designer kenamaan yang ngetop pada tahun 80-an. Di antara saudara-saudaranya, memang Jenahara kecillah yang paling terlihat minat dan bakatnya di bidang fashion. Terbukti dari antusiasme dan semangatnya untuk diajak ikut bila ibunya mengadakan fashion show. Bakat sang mama yang menurun kepadanya inilah yang mendorongnya berbisnis di industri ini.
Sadar akan potensi sang anak dalam bidang yang sama dengannya, Ida Royani pernah berpesan kepada Jenahara agar anaknya ini fokus merancang busana muslim untuk anak muda saja, karena saat itu fashion designer khusus busana muslim masih sangat minim.
ADVERTISEMENT
"Ada kalanya berbisnis itu menunggu momen yang tepat. Ketika ide saya membuat desain busana muslim sudah ada, namun market-nya belum siap.", lanjut Jenahara.
Jenahara mengungkap, ia menunggu sekitar 5 tahun untuk bisa meluncurkan labelnya. Di tahun 2000, para perempuan muslim sudah mulai banyak berhijab. Cita-cita mamanya pun mulai bisa direalisasikan Jenahara di tahun 2010, di mana saat itu komunitas hijabers sedang hip di tanah air. Jenahara pun kemudian membentuk komunitas “Hijabers Community Indonesia” untuk mewadahi para wanita Indonesia yang ingin fokus berhijab. Kelahiran komunitas bentukannya ini menjadi awal mula Jenahara memperkenalkan bisnisnya melalui berbagai channel seperti workshop, seminar, dan pengajian-pengajian.
Booming-nya gaya hidup ini membuat orang mulai melihat hijab sebagai sesuatu yg tidak aneh lagi untuk dikenakan. “Dulu hijab identik dengan busana ibu-ibu. Sekarang sudah banyak anak muda yang ikut berhijab. Mereka tidak lagi takut merasa keren dengan hijab” ujar Jenahara yang ternyata sudah mulai berhijab sejak usia 13 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Fenomena inilah yang dimanfaatkan Jenahara, yang kemudian mendorong ia meluncurkan brand "Jenahara" untuk busana muslim rancangannya, bermula dari tahun 2011 dan terus eksis hingga saat ini.
Di tahun 2013, saat bisnis online mulai booming, Jenahara pun memutuskan untuk membuka toko online. Disadarinya, 50 persen dari 250 juta penduduk Indonesia itu melek internet, dan sebagian besar ada di pulau Jawa. Di sinilah tantangannya, ia harus kreatif mencari difererensiasi dan value proposition yang membuat orang tertarik membeli barangnya.
Era emansipasi memang menstimulasi perempuan Indonesia lebih kreatif dan berperan strategis di lingkungan masyarakat. “Perempuan itu mahluk Allah yang luar biasa. Dia memiliki banyak keahlian sekaligus kelembutan perasaan yang bisa mengguncang dunia. K-Link berkomitmen membuat kaum perempuan bisa maju dan berkembang lebih baik. Bisnis online sangat cocok dilakukan oleh perempuan dengan waktu yang fleksibel, tanpa mengganggu urusan domestik rumah tangga,” ungkap Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato Radzi Saleh, yang kemudian memunculkan ide penerapan LSO (Ladies, Syariah, Online) sebagai misi perusahaannya di era digital ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Jenahara, jika kita ingin mantap berkarier sebagai fashion designer, kita harus punya identitas yang membedakan karya kita dengan orang lain. Berbicara tentang brand, maka yang dibahas adalah keunggulan produk, yang mengarah pada pengalaman apa yang orang rasakan ketika membeli produk tersebut. Hal itulah yang menjadi concern Jenahara ketika memutuskan untuk membuat brand sendiri khusus karyanya. Kata ibu dari tiga anak ini, fashion designer adalah sebuah profesi yang menekankan kepada komitmen apa yg akan diberikan kepada orang-orang yang melihat atau membeli produk rancangannya.
Seiring berjalannya waktu, Jenahara melihat dunia maya saat ini sudah semakin diminati dan dipercaya oleh banyak orang untuk berinteraksi dan berbelanja. Hal tersebut yang memunculkan keputusan untuk memasarkan produknya via online. Awalnya, ia mengurus sendiri yang mengurus media sosial online-shopnya, hingga ketika dirasakan bisnisnya ini mulai besar, ia mulai memperkerjakan admin khusus.
ADVERTISEMENT
Business Plan Checklist, Tips berbisnis online dari Jenahara
Sukses di masa sekarang, tidak memandang siapa diri kita. Yang terpenting adalah bagaimana kesigapan kita dalam membaca peluang. Fenomena gaya hidup online ini yang disadari Jenahara sebagai sesuatu sayang jika tidak dimanfaatkan.
Menurut Jenahara, jika kita ingin sukses berbisnis secara online, kita perlu punya Business Plan Checklist berikut ini:
1. Persiapkan produk (what you offer). Tentukan produk apa saja bisa kita jual. Sebelum menjual barang, kita harus melihat kompetisi produk sebagai bahan untuk menentukan keunggulan produk kita. Misal, kita jualan baju. Kita harus memikirkan bagaimana agar baju kita berbeda dengan produk yang sudah banyak beredar di pasaran.
2. Riset Market (who you offer to). Cermati sebesar apa size of market kita. Di sini, kita harus pintar2 melihat potensi trend di masa depan, jadilah berbeda dengan yang sekarang sedang in saat ini, sehingga orang punya pilihan untuk bisa mix n match produknya. Diferensiasi ini bisa diterapkan pada packaging, kualitas, manfaat, cara jualan, promo, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
3. Sales and Marketing (how to talk to our market and how they'll buy in). Dengan berjualan di akun sosmed sendiri, kita bisa branding diri kita untuk membuat testimoni tentang manfaat produk yang kita jual, caption dan message yang jelas. Intinya, buat followers penasaran untuk mencoba produk yang kita jual.
4. Financials. Pisahkan uang untuk usaha, dan uang untuk kebutuhan sehari-hari agar tak terjadi chaos di rekening atau pembukuan. Usahakan jangan menggabung keduanya. Ketelitian ini mendisiplinkan kita untuk tidak menyepelekan hal-hal kecil yang bisa berakibat besar pada keberlangsungan bisnis kita.
5. Operations (How will you do it). Jangan terburu-buru, lihat dulu arah ke mana perusahaan akan berkembang. Jenahara mencontohkan, meskipun saat ini dirinya sudah punya tim yang menjalankan bisnisnya, ia tetap menyarankan kepada para pelaku bisnis agar menjalankan sendiri dulu agar kita mengerti bisnis dan pengelolaannya, apapun jenisnya, sehingga saat nanti punya pegawai, kita bisa mengajarkan.
ADVERTISEMENT
6. Management and Personal (who will do it all). Saat bisnis berkembang, artinya kita sudah punya support system. Owner dan team harus sering mengadakan meeting untuk tau visi misi awal dan pembangunan culture perusahaan, agar kita bisa mewujudkan goals bersama. Jenahara berpesan, jangan pernah menganggap enteng bisnis kita, agar kita tidak bingung saat bisnis mulai berkembang.
Soft Selling, Cara Cerdas Berbisnis Online
Dalam memanfaatkan "The Power of Online Business" sebagai media menuju kesuksesan, Jenahara selalu berupaya mengikuti tren yang berkembang, melihat momen dan kondisi untuk menentukan kapan waktu yang tepat menawarkan produk.
Jenahara memberikan tips, untuk promosi di Instagram tidak melulu harus berisi postingan barang dan info harga saja, tetapi cobalah mengikuti tren dengan memposting semisal tutorial memakai hijab berbagai model yang memang sedang tren saat ini.
ADVERTISEMENT
"Buatlah caption yang soft selling, dan jadikan diri kita sebagai brand ambassador untuk produk kita sendiri.", papar Jenahara.
Soal ketatnya persaingan dalam bisnis online, Jenahara memandang kompetitornya sebagai teman yang bisa dijadikan inspirasi untuk lebih maju dan berkembang.
Fokus pada Goals.. Kunci Sukses dalam Berbisnis
Dalam menjalani bisnisnya, Jenahara mengakui bahwa dirinya juga pernah mengalami kebosanan dan kehilangan motivasi. Pak Nandang Hermansyah (Senior Manager EDP PT. K-LINK Indonesia) yang juga hadir sebagai pembicara dalam Talkshow "The Power of Online Business" pada hari itu memberikan tips, selama kita hidup harus memiliki goals. Jika sudah mencapai satu goal, teruslah ciptakan goals-goals baru untuk mengoptimalkan kinerja bisnis.
Diskusi semakin menarik dengan pemaparan New Crown Ambassador K-Link, Maryuni, SH yang memiliki semangat tinggi dalam membangun ekosistem bisnis K-Link dari nol hingga mencapai prestasi puncak Crown Ambassador di perusahaan yang telah berdiri selama hampir 16 tahun dengan member atau distributornya sudah mencapai 2 juta orang.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Ibu Maryuni berprofesi sebagai polwan dan memiliki masalah pencernaan dan migrain sampai kemudian ia diperkenalkan produk K-link oleh tetangganya. Dari situ, ia yang awalnya anti terhadap bisnis MLM mulai mengenal K-Link sebagai salah satu bentuk usaha yang bisa dijalankannya sambil berkarier. Selama 25 tahun bekerja, akhirnya ia memutuskan pensiun dini dan fokus menjalani bisnis MLM di K-Link. Hal ini dianggapnya sebagai bentuk komitmen dan keseriusannya untuk mencapai goals yang ditargetkan, sekaligus meraih lagi "quality time" bersama anak-anaknya, yang selama ini sulit didapatkan lantaran sibuk bekerja di kantor.
Bagi teman-teman yang tertarik bergabung untuk ikut berbisnis dengan K-Link, Pak Nandang Hermansyah juga memaparkan sejumlah program-program digital dan pemasaran online yang diharapkan dapat lebih menunjang para member dalam menjalankan aktivasi bisnisnya. Di bidang teknologi digital, K-link memiliki website www.k-link.co.id, dan media pemasaran online www.k-net.co.id, juga aplikasi pemasaran yang memudahkan member K-Link untuk registrasi, bertransaksi, mengenali produk-produk K-Link, dan mengikuti perkembangan bisnis perusahaan dari waktu ke waktu. K-Link juga melakukan kerja sama dengan operator seluler XL, melalui Co-branded XL, member K-Link dan distributor menjadi lebih mudah dan murah dalam berinteraksi dan bertransaksi.
ADVERTISEMENT
Bagi para perempuan, K-Link punya LBC (Ladies Beauty Club), sebuah wadah khusus wanita untuk mendapatkan edukasi tentang kesehatan, kecantikan, dan keharmonisan keluarga, sehingga lahirlah agen-agen perubahan perempuan di tengah masyarakat. Melalui LBC, K-Link berupaya menciptakan ekosistem digital yang mampu membangun kemandirian dan pemberdayaan perempuan, sehingga para wanita bisa berperan optimal di setiap aspek kehidupan yang dijalaninya, baik sebagai istri, ibu dari anak-anak, maupun penggerak ekonomi di dalam lingkungan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan LBC rutin dilaksanakan di setiap daerah, berupa pembekalan dalam bentuk workshop, seminar ataupun coaching mengenai kesehatan, gizi keluarga, maupun keharmonisan rumah tangga dan keterampilan praktis mengelola finansial, baik di dalam keluarga maupun bisnis. Selain aktif berbagi inspirasi, para member LBC juga bisa memperoleh informasi produk yang dipasarkan di K-Link, yang jumlahnya sudah mencapai 200 brand, termasuk produk khusus wanita, mulai dari produk kesehatan, produk kosmetik, perawatan tubuh, produk penunjang kesehatan dan kebugaran tubuh, hingga produk kebutuhan harian rumah tangga yang berkualitas premium, yang operasionalnya didukung oleh delapan warehouse yang terletak di Medan dan Kupang, serta branch yang berada di Makassar, Sorong, Jayapura, Surabaya, Atambua dan Ambon.
Sebagai MLM syariah terkemuka di Indonesia, K-Link Indonesia siap melakukan berbagai terobosan inovatif dan solutif khususnya di bidang teknologi informasi demi menjawab kebutuhan masyarakat. Talkshow “The Power of Online Business” pun diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan dan memberi informasi tentang bisnis online yang mudah dilakukan kaum perempuan. Talkshow yang mengundang ratusan member K-Link dan masyarakat umum perempuan ini dipandu artis Andhara Early yang bertindak selaku moderator.
ADVERTISEMENT
Kecepatan, kepraktisan, dan segala kemudahan layanan kini menjadi kebutuhan utama, terutama bagi masyarakat urban-millennial. Tentu saja ini menjadi peluang sekaligus tantangan besar bagi para pelaku pasar, termasuk K-Link dalam memberi pelayanan lebih kepada seluruh member dan masyarakat Indonesia.
Dengan fokus pasar online ini, diharapkan K-Link dapat menjadi perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang dapat menciptakan lebih banyak lagi entrepreneur-entreprenur generasi milenial, yang memiliki militansi yang kuat, dan piawai dalam keterampilan (skill) dalam membangun jaringan (network builder) yang baik, apalagi era Revolusi Industri 4.0 mendorong dunia industri dan bisnis di Indonesia untuk terus aktif lakukan berbagai lompatan digital untuk beradaptasi menghadapi kondisi pasar yang kian kompetitif.