Cuaca Buruk, Tantangan yang Jadi Kawan Dovizioso di GP Valencia

19 November 2018 6:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dovizioso, Rossi, dan Rins, berpacu di GP Valencia 2018. (Foto: JOSE JORDAN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Dovizioso, Rossi, dan Rins, berpacu di GP Valencia 2018. (Foto: JOSE JORDAN / AFP)
ADVERTISEMENT
Kemenangan lahir saat seseorang dapat berkawan dengan tantangan. Pemikiran seperti itulah yang dipegang erat-erat oleh Andrea Dovizioso di GP Valencia 2018. Berpacu di Sirkuit Ricardo Tormo pada Minggu (18/11/2018), Dovizioso menjadi yang terdepan di akhir balapan. Keberhasilannya ini sekaligus menjadi penutup yang baik bagi kiprahnya di MotoGP 2018.
ADVERTISEMENT
Hanya karena menjadi seri terakhir, bukan berarti GP Valencia dapat ditaklukkan dengan mudah, termasuk oleh sang juara dunia, Marc Marquez. Buktinya, Marquez terjatuh di lap ke-11 saat hendak menikung di Tikungan 9. Jika fragmen ini belum cukup, maka tengok saja jumlah pebalap yang mengalami crash di sepanjang seri ini.
Khusus di kelas MotoGP, ada 12 pebalap yang terjatuh akibat diganjar ganasnya lintasan dan kondisi cuaca. Dari 12 pebalap itu, hanya tiga yang dapat melanjutkan balapan: Pol Espargaro, Bradley Smith, dan Valentino Rossi. Bahkan, Maverick Vinales yang merebut pole position juga termasuk dalam sembilan pebalap yang mesti mengakhiri balapan lebih cepat. Maka, aplaus berlipat patut diberikan kepada Dovizioso karena catatan gandanya: terhindar dari crash dan meraih podium puncak.
ADVERTISEMENT
Bukan Dovizioso yang menjadi primadona di awal-awal balapan, tapi Rins. Di beberapa lap, Dovizioso memang sempat menyalip Rins, tapi hanya sekelebat. Konsistensi inilah yang mengantarkan Rins menutup lap ke-13 di posisi terdepan.
Keberhasilan ini menjadi modal yang baik karena penentuan starting grid balapan kedua dilakukan berdasarkan posisi di lap ke-13. Sebagai catatan, balapan sempat dihentikan jelang lap ke-14 akibat cuaca memburuk. Nah, berbekal ketetapan tadi, Rins memulai balapan kedua di posisi pertama. Sementara, di posisi kedua dan ketiga ada Dovizioso dan Rossi.
Menilik statistik balapan pertama, Dovizioso memang mampu membukukan rataan kecepatan yang cukup berjarak dari Rins. Bila Dovizioso mencatatkan rataan kecepatan 304,7 km/jam, maka Rins menyegel kecepatan 298,5 km/jam. Uniknya, di balapan kedua, rataan kecepatan Dovizioso menurun menjadi 301,1 km/jam, sementara, kecepatan Rins bertambah menjadi 300,6 km/jam. Walaupun kecepatan lawannya itu bertambah, rataan kecepatan Dovizioso tetap di atas Rins. Bagi Dovizioso, kejelian mempertahankan kecepatan seperti inilah yang menjadi kunci kemenangannya.
ADVERTISEMENT
Dovizioso (tengah), Rins (kostum biru), dan Pol meraih podium di GP Valencia 2018. (Foto: REUTERS/Heino Kalis)
zoom-in-whitePerbesar
Dovizioso (tengah), Rins (kostum biru), dan Pol meraih podium di GP Valencia 2018. (Foto: REUTERS/Heino Kalis)
"Alex (Rins) memulai balapan pertama (sebelum balapan dihentikan jelang lap 14 karena kondisi cuaca memburuk -red), dengan begitu cepat. Saya diperhadapkan dengan dua pilihan: mengikutinya (menambah kecepatan supaya setara -red) atau tidak. Tapi, pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengikutinya karena saat itu, risikonya terlalu besar untuk saya," ucap Dovizioso.
"Akhirnya, saya diuntungkan dengan hujan yang semakin deras. Saat kondisi cuaca memburuk, saya malah menambah kecepatan sehingga sedikit lebih cepat dari Alex. Margin keunggulan kecepatan itulah yang saya mainkan. Setelah balapan dimulai kembali, tentu ada perubahan kecepatan. Tapi, karena kecepatan saya lebih konstan sejak awal, saya lebih mudah mengaturnya," jelasnya dalam wawancara usai balapan.
"Mental para pebalap juga memengaruhi hasil balapan dan sesi latihan. Di sesi latihan, dalam kondisi basah sekalipun, siapa pun bisa melaju dengan begitu kencang, tapi tidak demikian saat balapan. Jadi, saya pikir, pendekatan yang digunakan saat latihan dan balapan dapat memberikan perbedaan besar."
ADVERTISEMENT
"Ada banyak hal yang bisa dikerjakan dan dipelajari selama sesi latihan. Pelajaran utama yang saya ambil, hanya karena kamu tidak menjadi yang tercepat di sesi latihan, bukan berarti kamu tidak akan bisa bersaing memperebutkan podium. Kalau ada semangat bertarung seperti itu, maka memenangi kompetisi juga bukan hal mustahil, malah bisa terasa lebih mudah," jelas Dovizioso.
Keberhasilan Dovizioso merengkuh podium puncak mengokohkan posisinya di klasemen akhir pebalap MotoGP 2018. Dovi menutup musim kompetisi di peringkat kedua dengan raihan 245 poin. Sementara, seburuk apa pun balapan seri terakhir ini, hasilnya tidak berpengaruh untuk Marc Marquez karena gelar juara dunia sudah berhasil disegelnya di GP Jepang. Adapun, The Baby Alien menutup musim 2018 dengan koleksi 321 poin.
ADVERTISEMENT