Dari Karpet Merah di Kyoto, Novinta Dhini Cerita Film 'Bayang'

11 Oktober 2018 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novinta Dhini, pemain film Bayang di Kyoto International Film Festival 2018. (Foto: Anissa Sadino/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novinta Dhini, pemain film Bayang di Kyoto International Film Festival 2018. (Foto: Anissa Sadino/kumparan)
ADVERTISEMENT
'Bayang' adalah film Indonesia satu-satunya yang tayang di gelaran Kyoto International Film Festival 2018. Festival film tersebut diselenggarakan di Kyoto, Jepang, mulai hari ini, Kamis (11/10) hingga Minggu (14/10).
ADVERTISEMENT
Film yang disutradarai oleh Alfrits John Robert tersebut menampilkan Novinta Dhini, eks JKT 48, sebagai pemain utamanya. Di film tersebut, perempuan yang akrab disapa Novi itu berperan sebagai Emma.
"Aku melihat Emma ada di dia. She seemed like a troubled person, awalnya," kata Alfrits saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu melalui sambungan telepon.
Namun, Novi mengaku karakternya sangat berbeda dengan tokoh Emma. "Saya enggak melihat diri saya seperti Emma. Aku merasa enggak ada Emma di aku. Tapi Alfrits lihat, jadi kita berusaha mencocokkan itu," terangnya saat ditemui di Hotek Okura, Kyoto, Jepang.
Selain menjadi pemain utama, Novi juga berperan sebagai penulis naskah film 'Bayang'. Alfrits sendiri yang memintanya untuk menjadi penulis naskah setelah membaca cerpen yang dikirimkan Novi padanya.
Adegan dalam film 'Bayang' (Foto: Alfrits John Robert)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan dalam film 'Bayang' (Foto: Alfrits John Robert)
Novi mengaku dirinya suka menulis sejak kecil. Jurusan kuliahnya juga tentang scriptwriting. Karena kegemarannya itu, Novi memenangkan sebuah kompetisi menulis online dan masuk ke dalam 20 besar pemenang.
ADVERTISEMENT
Tulisannya pun dibaca oleh Alfrits dan sang sutradara mengatakan pada Novi bahwa dia berharap mereka bisa bekerja sama suatu saat nanti.
"Oke, dicoba. Saya submit tulisan ke dia (Alfrits), dan dia bilang, 'Kamu mau enggak nulis untuk proyek kami yang selanjutnya?'. Aku nulis cerpen, tentang wanita yang suka pada kopi. Tulisan itu membuatku jadi scriptwriter-nya dia," ucap Novi.
Saat ditanyakan pada Alfrits di lokasi yang sama, dia mengatakan bahwa Novi adalah sosok yang sangat detail untuk sebuah tulisan. "Saya merasa kelemahan saya itu di tulisan. Saya lihat di dia (Novi), dia bisa deskripsi adegan cukup detail, saya tawarin," ujarnya.
Pemain film Bayang di Kyoto International Film Festival 2018. (Foto: Anissa Sadino/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain film Bayang di Kyoto International Film Festival 2018. (Foto: Anissa Sadino/kumparan)
Menurut Novi, 'Bayang' adalah sebuah film tentang pengalaman seseorang. Dia berharap orang-orang yang menontonnya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Emma di film itu.
ADVERTISEMENT
"Tokoh ini (Emma) pengin experience how to feel again, itu yang saya dapatkan dari filmnya. Kami pengin buat penonton merasa ikut berpengalaman, because the movie is about experiencing life," jelasnya.
'Bayang' mengisahkan tentang Emma, perempuan yang dibesarkan seorang diri oleh ibunya yang single parent. Ayahnya meninggalkan Emma dan ibunya sejak Emma masih kecil, demi mengejar obsesinya pada musik.
Adegan dalam film 'Bayang' (Foto: Alfrits John Robert)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan dalam film 'Bayang' (Foto: Alfrits John Robert)
Emma pun tumbuh menjadi perempuan yang mandiri. Namun, kemandiriannya ini 'kebablasan' karena dia merasa dunia berputar untuk dirinya sendiri. Meski demikian, dia adalah perempuan berprestasi sampai akhirnya dia mendapat pekerjaan di Jepang.
Karena satu dan lain hal, Emma memilih untuk kembali ke Jakarta. Tujuannya, untuk bertemu dengan ayahnya. Apakah Emma akan bertemu dengan sang ayah? Jawabannya ada di hari Sabtu, 13 Oktober mendatang, di Kyoto International Film Festival 2018.
ADVERTISEMENT