news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erupsi Gunung Agung, Menpar Minta Perpanjangan Visa Turis Dipermudah

27 November 2017 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arief Yahya, Menpar. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Yahya, Menpar. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Status Gunung Agung di Karangasem, Bali, yang terus mengalami peningkatan dari tipe freatik menjadi magmatik terlah berdampak luas pada jadwal penerbangan pesawat. Kondisi teranyar, kepulan abu tebal dilaporkan sudah mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dan seluruh penerbangan yang ada di Bali ditutup.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta instansi terkait untuk memberikan kemudahan proses administrasi perpanjangan visa bagi turis asing yang masa berlaku visanya habis per hari ini.
"Kalau visanya (masa berlakunya habis) mohon diperpanjang gratis selama 1 bulan," kata Arif saat ditemui di Kantor Kementerian Kemaritiman, Kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian Pariwisata jumlah wisatawan di Bali sebanyak 40% dari total tempat wisatawan mancanegara. Sedangkan untuk posisi kedua jumlah wisatawan terbesar ada di Jakarta yaitu sekitar 30%, 20% berada di Kepulauan Riau, dan sisanya 10% yaitu wisatawan se indonesia.
Selain itu, Arif juga mengimbau maskapai penerbangan memberikan kompensasi untuk para penumpang yang terkena dampak dari penutupan bandara internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Misalnya, potongan harga bagi para penumpang yang terpaksa harus menginap di hotel karena tertundanya penerbangan.
ADVERTISEMENT
"Saya imbau untuk hotel kalau ada orang yang tertahan diberikan diskon sebesar 50%," kata Arief.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar para penumpang yang tertunda tidak terkena cancellation fee atau rescheduling. Lantaran kejadian seperti ini merupakan kejadian yang tidak bisa dihindari.
"Jangan ada cancellation fee atau rescheduling fee untuk airlines, karena dia enggak bermaksud untuk menunda-nunda (penerbangan)," ujarnya.