Frosinone Babak Belur di Kandang Napoli

8 Desember 2018 23:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel Napoli vs Frosinone. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
zoom-in-whitePerbesar
Duel Napoli vs Frosinone. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
ADVERTISEMENT
Kemenangan atas Froscione menjadi alasan mengapa Kota Naples melewatkan akhir pekan dengan kesenangan. Kemenangan yang direngkuh oleh pahlawan mereka, Napoli, di Stadion San Paolo pada Sabtu (8/12/2018) itu didapat berkat skor 4-0 yang menjadi penutup laga pekan ke-15 Serie A 2018/19. Gol yang menggenapkan raihan poin Napoli di klasemen sementara menjadi 35 itu dicetak oleh Piotr Zielinski (7'), Adam Ounas (40'), dan Arkadiusz 'Arek' Milik (68', 84').
ADVERTISEMENT
Tak peduli diunggulkan atau tidak, Carlo Ancelotti tetap turun arena dengan kekuatan penuh. Dalam skema dasar 4-4-2, Milik dan Lorenzo Insigne diplot sebagai duet ujung tombak serangan. Keduanya ditopang oleh kuartet Adam Ounas, Allan, Marek Hamsik, dan Zielinski.
Sementara, keseimbangan lini depan dan tengah menjadi prinsip yang dipegang oleh sang manajer Frosinone, Moreno Longo. Ia mengusung formasi dasar 3-4-2-1 dengan menugaskan Andrea Pinamonti sebagai striker tunggal yang didukung oleh Joel Campbell dan Francesco Cassata di lini kedua. Menghadapi tajamnya serangan-serangan Napoli, trio Edoardo Goldaniga, Lorenzo Ariaudo, dan Marco Capuano bertugas untuk membangun tembok pertahanan yang melindungi penjaga gawang Marco Sportiello.
Tujuh menit, itulah waktu yang dibutuhkan oleh penggawa Napoli untuk menyulut sorak-sorai kegembiraan dari tribune penonton. Prosesnya bermula dari sepakan sudut yang disambut oleh Insigne dan diteruskan kepada Zielinski dari kotak 16.
ADVERTISEMENT
Mampu dengan jeli memanfaatkan celah yang dibuat para pemain bertahan Frosinone, Zielinski langsung melesakkan tendangan dari area kiri yang menyasar sudut kanan bawah. Bukan percobaan yang sia-sia karena kiper gagal mengamankan upaya tersebut. Zielinski merayakan gol, San Paolo menjadi meriah.
Dominasi Napoli di sepanjang 30 menit babak pertama terlihat dari penguasaan bola yang mencapai 74,2%. Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya ada empat upaya tembakan yang mereka catatkan. Sayangnya, upaya-upaya ini tidak cukup mengancam.
Pasalnya, hanya satu tembakan berbuah gol itulah yang bisa disebut sebagai tembakan tepat sasaran. Sementara, Frosinone memang merancang satu upaya tembakan. Namun, tembakan semata wayang itu cukup mengancam karena berhasil mengarah ke gawang. Maka, bersyukurlah Napoli karena Alex Meret masih sigap mengawal gawang.
ADVERTISEMENT
Berawal dari gol perdana tadi, Frosinone merapatkan pertahanan mereka sedapat-dapatnya. Lima hingga enam orang pemain diinstruksikan oleh Longo untuk bersiaga penuh di area pertahanan mereka. Maka jangan heran, setelah gol pertama itu Napoli justru kesulitan membangun serangan. Dari segi upaya tekel mereka memang kalah jauh dari Napoli. Jika pasukan Ancelotti itu mencatatkan delapan tekel sukses dari 16 percobaan, Frosinone cuma membukukan lima tekel sukses dari enam upaya.
Yang menjadi andalan Frosinone dalam memutus serangan Napoli adalah sapuan dan intersep. Pemain-pemain andalan dari klub yang berdiri sejak 1912 ini melepaskan 16 sapuan (berbanding 3 sapuan Napoli) dan enam intersep (berbanding lima intersep Partinopei).
Pada menit 40, akhirnya Napoli mampu membuka kembali keran gol mereka. Memanfaatkan umpan Kalidou Koulibaly, Ounas sanggup melepaskan tembakan kaki kiri dari luar kotak penalti yang menyasar sudut kiri atas. Upaya kiper Sportiello untuk mengamankan gawang kandas. Sepakan ini mengantarkan Napoli pada keunggulan 2-0 hingga turun minum.
ADVERTISEMENT
Di 15 menit pertama babak kedua, situasi tak banyak berubah. Bukan hanya karena kedua tim belum melakukan pergantian pemain, tetapi juga karena Frosinone belum sanggup keluar dari kepungan Napoli yang dibangun dari operan-operan pendek. Dalam situasi seperti ini, Frosinone tentu berharap merebut bola, kemudian melancarkan serangan kilat guna mengejutkan plus mematikan tim tamu.
Pemain-pemain Napoli merayakan gol Zielinski di laga melawan Frosinone. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Napoli merayakan gol Zielinski di laga melawan Frosinone. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
Namun, keinginan tinggal keinginan, setidaknya di kurun waktu itu. Pada Frosinone memang beberapa kali sanggup merebut bola, tapi penguasaan bola itu tak bertahan lama karena pemain-pemain Napoli begitu lihai merebut bola kembali. Terlebih, Napoli juga menjadi tim yang paling dominan dalam melakukan aksi bertahan yang cukup spartan.
Kabar baik bagi pendukung Frosinone, tim jagoan mereka belum menyerah walau tertinggal. Seperti mengopi gaya permainan Napoli yang mengusung operan-operan pendek, Frosinone melakuan cara serupa dengan sedikit variasi. Saat menguasai bola, pemain-pemain Frosinone mengambil posisi segitiga dengan jarak yang tidak terlampau dekat. Kecenderungannya, ketiga pemain ini akan mengepung satu pemain Napoli yang berusaha untuk merebut bola.
ADVERTISEMENT
Cara ini cukup menjanjikan hingga laga babak pamungkas berjalan selama 25 menit. Namun yang menjadi persoalan, begitu bola mendekati area pertahanan Napoli, bangunan serangan Frosinone kerap runtuh oleh aksi defensif lawan-lawannya. Alhasil, Napoli sanggup merancang serangan balik yang mengacaukan permainan Frosinone.
Pada menit 68, eksekusi bola mati lagi-lagi menjadi awal petaka Frosinone. Tendangan sudut yang disebabkan oleh kesalahan Sportiello disambut oleh Faouzi Ghoulam dengan umpan silang. Bola kiriman pemain Timnas Aljazair itu berhasil diterima oleh Milik dan berubah menjadi assist. Sundulan Milik yang dilepaskannya di dalam kotak 6 yard itu kembali membuat kiper lawan memungut bola dari gawangnya sendiri. Fragmen muram ini menjadi penanda bahwa Napoli memimpin jauh dengan skor 3-0.
ADVERTISEMENT
Sejak babak kedua dimulai hingga 12 menit akhir jelang waktu normal tuntas, Napoli unggul segala-galanya. Dari segi penguasaan bola, mereka tidak seunggul di babak pertama karena Frosinone mencatatkan penguasaan bola hingga 45%. Namun, dari segi agresivitas serangan, Napoli yang jadi juaranya. Mereka membukukan sembilan upaya, berbanding dengan empat percobaan dari kubu tamu.
Yang menggembirakan Ancelotti, efektivitas anak-anak didiknya menanjak. Kini, dari sembilan upaya itu, ada lima tembakan yang menyasar ke gawang, berbanding dengan satu tembakan tepat sasaran Frosinone. Seperti yang sudah-sudah, Insigne menjadi sosok yang begitu menakutkan lini pertahanan Frosinone. Pemain kebangsaan Italia ini menyegel empat tembakan mengarah gawang dalam 32 menit babak kedua.
Kerja sama Ghoulam dan Milik kembali menunjukkan tajinya pada menit 84. Sempat mengalami kemelut di depan gawang, pemain-pemain Napoli kembali merancang serangan yang mematikan langkah pemain-pemain Frosinone. Umpan lambung yang dikirimkan Ghoulam kembali berubah menjadi assist karena berhasil dikonversi oleh Milik lewat tendangan yang terkesan spekulatif menjadi gol. Napoli melaju kencang, keunggulan 4-0 mereka tancapkan.
ADVERTISEMENT
Setelah gol tadi, Frosinone berhasil juga mencatatkan serangan berbahaya. Pada menit 86, Danilo Soddimo melepaskan tembakan dari area pertahanan yang masih sanggup diblok oleh Meret. Begitu pula dengan sundulan dari jarak dekat yang dilepaskan oleh Lorenzo Ariaudo yang gagal berujung gol. Upaya demi upaya tetap dilancarkan oleh kedua tim di menit-menit akhir jelang tuntasnya laga.
Namun, keunggulan 4-0 yang ditorehkan Napoli jua yang menjadi ujung dari laga ini. Napoli merayakan kemenangan, San Paolo bergemuruh, Frosinone pulang sambil menenteng cerita kekalahannya.