Gubernur Sahbirin Apresiasi Alat Bantu Nafas Bayi di RSUD Ulin

Konten Media Partner
8 November 2018 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sahbirin Apresiasi Alat Bantu Nafas Bayi di RSUD Ulin
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
banjarhits.ID, BANJARMASIN – Keberhasilan RSUD Ulin Banjarmasin masuk dalam daftar Top 40 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PAN-RB, mendapat atensi dari Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor.
ADVERTISEMENT
Usai menerima trofi penghargaan dari Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, Sahbirin Noor berharap perangkat daerah terus melahirkan karya- karya besar yang inovatif untuk rakyat. Paman Birin – begitu ia disapa-- sangat menghargai inovasi yang dikaryakan instansi daerah, kendati karya yang dilahirkan tergolong sederhana namun bermanfaat untuk rakyat.
“Saya juga sangat bangga dan mengapresiasi inovasi tersebut,” kata Paman Birin.
Sementara sang penemu inovasi alat bantu pernapasan bayi di RSUD Ulin Kota Banjarmasin, Prof Dr dr Ari Yunanto SpA, menjelaskan latar lahirnya inovasi ini dari tiga penyebab kematian utama pada bayi, yakni gawat nafas, infeksi, berat lahir rendah atau premature.
Menurut Ari, gawat nafas merupakan salah satu penyumbang terbesar angka kematian bayi. “Sementara alat bantu nafas yang dapat memberikan tekanan positif yang kontinu, yaitu continuous positve airway pressure (CPAP), jumlahnya sangat terbatas di rumah sakit atau puskesmas – puskesmas kabupaten/kota Kalsel,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, alat bantu pernafasan bayi yang dijual di pasaran harganya cukup mahal, yakni Rp 91.763.000. Faktor mahalnya alat CPAP menyebabkan mengapa rumah sakit kabupaten/kota atau puskesmas kekurangan alat ini.
“Sementara ibu hamil yang melahirkan dan harus mendapat pertolongan, jumlahnya tidak bisa diprediksi,” imbuhnya.
Teknologi pembuatannya sangat sederhana, yakni dengan cara memodifikasi peralatan yang ada menjadi sebuah alat bantu pernafasan bayi. Bahkan kalau dirupiahkan, satu alat yang dibuat hanya mengeluarkan biaya Rp 280.000.
Sementara keunggulannya, mudah dalam pengunaannya. Karena alat ini hasil modifikasi dari alat medis yang se hari-hari digunakan dokter atau perawat dalam membantu proses persalinan.
Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin, dr Hj Suciati, menambahkan penemuan alat bantu pernafasan bayi itu terbukti mampu mengurangi angka kematian bayi di RSUD Ulin. Berdasarkan data sejak alat itu diciptakan pada 2008, ia mengklaim RSUD Ulin mampu menurunkan angka kematan bayi karena gawat nafas dari 15 persen menjadi 9 persen pada 2014.
ADVERTISEMENT
Karya besar penemuan alat bantu nafas alternatif bagi bayi atau dikenal dengan istilah Babies Respiratory Distrees Recovery Deviece (BIRD). Melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) No. 636/2018, Kementerian PAN-RB menetapkan Top 40 inovasi pelayanan publik. Salah satunya karya dari RSUD Ulin Banjarmasin.
“Saya sangat bangga dan mengapresiasi atas karya besar lembaga birokrasi yang melahirkan inovasi bermanfaat untuk rakyat,” ucap Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, saat memberikan sambutan penyerahan penghargaan kepada para pemenang, di Kantor Kemen PAN RB, Rabu (7/11).
Menurut Jusuf Kalla, melalui karya besar seperti ini diharapkan sektor pelayanan publik semakin meningkat. Sehingga rakyat merasakan kehadiran negara dalam memberikan pelayanan. Wapres mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dalam ikut mendorong peningkatan pelayanan publik. Termasuk para kepala daerah, gubernur, bupati dan walkota.
ADVERTISEMENT
Adapun Menteri PAN-RB, Syafruddin, turut mengapresiasi lembaga pemerintahan yang berhasil.masuk pada 40 Top Inovasi Pelayanan Publik.
“Kita telah menetapkan 40 terbaik untuk inovasi pelayanan publik 2018. Saya mengapresiasi instansi publik yang lolos sampai tahap ini,” jelasnya.
Menteri Syafruddin menjelaskan, bagi pemerintah daerah yang inovasinya terpilih sebagai Top 40 akan mendapatkan alokasi Dana Insentif Daerah (DID). Adapun penganugerahan Penghargaan kepada Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 akan dilaksanakan pada Pembukaan International Public Service Forum.
Top 40 inovasi pelayanan publik tahun 2018 merupakan inovasi yang dikategorikan outstanding (terpuji) hasil seleksi dari Top 99. Penilaian kompetisi dilakukan Tim Evaluasi dan Tim Panel Independen yang merupakan para akademisi, praktisi, dan pakar pelayanan publik yang kompeten dan memiliki reputasi baik. (Adv)
ADVERTISEMENT