Harga Bawang dan Telur Ayam Naik Tajam

7 Desember 2018 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Kamis (20/9/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Kamis (20/9/2018). (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harga telur dan daging ayam mulai mengalami kenaikan secara perlahan jelang Natal dan Tahun Baru. Kendati demikian, kondisi relatif stabil ditunjukkan oleh beras.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan, Rani, mengungkap kenaikan harga dalam seminggu terakhir terjadi juga pada bawang merah dan putih sekitar Rp 5.000 pada masing-masing.
“Bawang merah udah mulai naik ini, semingguan lalu lah, walau enggak langsung gede, sekarang Rp 30.000 per kg kemarin sekitar Rp 25.000an per kg. Terus bawang putih dari Rp 20.000 per kg jadi Rp 25.000 per kg,” katanya kepada kumparan, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (7/12).
Lanjut Rani, kenaikan itu cukup dikeluhkan oleh pembeli yang datang padanya. Imbasnya pula, pembeli ada pula yang lantas mengurangi pembelian.
“Kan ini kulakan (beli ke tengkulak) kita biasanya 3-5 hari sekali sehabisnya aja, nah ini jualnya jadi agak susah, pembeli belinya juga cuma seada uangnya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya bawang yang menunjukkan kenaikan perlahan, harga telur dan daging ayam juga naik tajam.
“Telur sekarang Rp 24.000 per kg kemarin masih Rp 22.000 per kg,” ujar pedagang lainnya Fery.
Sementara, pedagang daging ayam Tini mengungkap kenaikan harga mulai terjadi di kisaran Rp 5.000 per ekor.
Pekerja mengambil telur di kandang ayam petelur. (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengambil telur di kandang ayam petelur. (Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
“Kira-kira hampir semingguan, daging ayam mulai naik nih per ekor sekarang Rp 45.000 kemarin Rp 40.000,” ujar dia.
Ia menambahkan, ketika Natal kenaikan harga pasa daging ayam bisa kembali terjadi.
“Pengalaman sebelumnya, bisa sampai Rp 50.000 per ekor,” ujar dia.
Kendati demikian, menurutnya, permintaan justru bisa naik dua kali lipat saat momen Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
“Biasanya kan pada beli buat bakar-bakar dan makan-makan gitu,” jelasnya.
Kondisi berbeda pada harga kebutuhan ditunjukkan oleh beras dan daging sapi yang masih stabil.
“Masih belum naik, yang paling laris juga belum naik seperti jenis beras pulen IR64 Rp 9.000 per kg, Pera IR42 Rp 11.000 per kg dan Pandan Wangi Rp 13.000 per kg,” kata pedagang beras Nasrul.
Harga kebutuhan yang relatif stabil lainnya terjadi pada daging sapi yang masih berada di harga Rp 110.000 per kg daging sapi lokal.
“Masih sama,” tutup pedagang lainnya Doni.