Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Hindari Netral, Demokrat Masih Timang Gabung Jokowi atau Prabowo
ADVERTISEMENT
Partai Demokrat akan menentukan sikap arah koalisi di Pilpres 2019 dalam rapat Majelis Tinggi pagi ini. Demokrat semula akan berkoalisi dengan Gerindra, namun deadlock karena menolak Sandiaga Uno sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
"Memang ada permasalahan karena kemarin kan kita menolak cawapresnya Prabowo, tidak menemui titik temu. Terakhir kan Pak Prabowo menjelaskan mengapa memilih Pak Sandi dan tadi malam memberikan sikap. Nah semuanya akan dilaporkan ke Majelis Tinggi pada pagi hari ini," kata Waketum Demokrat Syarief Hasan di kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Jumat (9/8).
Syarief menegaskan Demokrat pasti akan memilih di antara dua koalisi yang ada, yaitu Jokowi - Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Tidak ada pilihan netral atau abstain seperti di Pilpres 2014.
Syarief memberi isyarat Demokrat bisa kembali ke koalisi Jokowi, setelah sempat akan berkoalisi namun terhambat hubungan SBY - Megawati menurut Demokrat.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir kita akan memilih. Kan ada hanya dua pilihan kan. Persentasenya, ya kira-kira saja," ujarnya.
Syarief juga menegaskan posisi Demokrat kali ini adalah hanya sebagai pengusung, bukan pendukung. Pasalnya, tidak ikut sejak awal memberikan dukungan, meski punya kursi cukup.
"Kita hanya pada posisi mendukung, tidak lagi pada posisi mengusung. Mengusung itu resmi dalam koalisi. Kalau mendukung itu tidak punya hak yang sama dengan yang mengusung," ujar Syarief.
"Itu peluang menjadi anggota koalisi itu closed. Kalau mendukung siapa aja kan bisa, tidak ada beban," pungkasya.
Hingga saat ini, beberapa petinggi Demokrat telah hadir dikediaman SBY untuk menggelar rapat tersebut. Dalam jadwal, rapat digelar pukul 09.00 WIB.
ADVERTISEMENT