Hoaks Ratna Sarumpaet Dinilai Rugikan Prabowo, Turunkan Elektabilitas

3 Oktober 2018 19:31 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratna Sarumpaet menangis saat konferensi pers terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet menangis saat konferensi pers terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku berbohong atas isu penganiayaan yang menimpa dirinya. Ia mengaku lebam pada wajahnya merupakan efek dari prosedur sedot lemak pipi.
ADVERTISEMENT
Kebohongan Ratna ini juga disinyalir akan berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Ratna diketahui merupakan salah satu juru kampanye tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Menanggapi hal ini, pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai ada 2 hal yang perlu diperhatikan lewat kasus ini. Yaitu lunturnya integritas Ratna sebagai seorang aktivis dan dampak negatif terhadap kubu Prabowo yang akan disebut sebagai tukang fitnah dan hoaks.
"Tentu ini cukup merugikan kubu Prabowo. Apalagi sekarang masuk tahap kampanye di mana semua capres dan timnya akan dipantau oleh banyak orang," kata Adi saat dihubungi kumparan, Rabu (3/10).
Agar Prabowo tidak semakin 'babak belur', Adi menilai Ratna harus segera dikeluarkan dari struktur tim pemenangan. Hal ini menurutnya harus segera dilakukan agar daya rusak yang ditimbulkan Ratna terhadap Prabowo tidak semakin jauh.
ADVERTISEMENT
"Makanya langkah yang paling mungkin bisa dilakukan oleh kubu Prabowo adalah mengeluarkan Ratna Sarumpaet untuk sedikit mengurangi beban daya rusak kebohongan Ratna Sarumpaet itu. Tapi sebelum terlalu jauh daya rusaknya, ya harus segera dikeluarkan," tuturnya.
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan Ratna Sarumpaet di Kertanegara, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan Ratna Sarumpaet di Kertanegara, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Adi menyebut kasus ini memiliki dampak jangka panjang, khususnya di masa kampanye ini. Menurutnya, ke depan publik akan menilai Ratna yang merupakan bagian tim pemenangan Prabowo sebagai orang yang suka berbohong dan fitnah.
"Sebab itulah, biar tidak terlampau berat bebannya kubu Prabowo ini, Ratna Sarumpaet harus segera dikeluarkan. Prabowo dan timnya harus segera minta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan oleh Ratna. Itu yang paling mungkinnya untuk segera dilakukan untuk menyelamatkan, untuk me-recovery citra Prabowo yang sedang diperjuangkan untuk mengejar elektabilitasnya Jokowi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adi juga menilai Prabowo harus meminta maaf kepada publik. Sebab jika permintaan maaf tidak segera disampaikan, maka akan menjadi benalu bagi Prabowo.
Prabowo, kata Adi, akan dinilai masyarakat sebagai orang yang mendukung pelaku penyebar hoaks dan pelaku penyebar kebencian. Apalagi, Ratna dinilai sebagai salah satu influencer dari kubu Prabowo yang kerap mengkritisi Jokowi.
Prabowo menemui Ratna Sarumpaet di tempat yang dirahasiakan pada Selasa, 2 Oktober 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo menemui Ratna Sarumpaet di tempat yang dirahasiakan pada Selasa, 2 Oktober 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
"Kalau kubunya Prabowo tidak minta maaf, ini justru akan jadi benalu bagi elektoralnya Prabowo. Karena Prabowo dianggap setuju dengan orang penyebar hoaks, setuju dengan orang yang suka menebar kebencian. Itulah yang harus segera dilakukan Prabowo," tuturnya.
"Sudah tidak ada lagi alibi, sudah tak ada lagi pembelaan apapun seperti yang dilakukan selama ini. Itu aja kalau untuk menyelamatkan muka Prabowo dan yang lainnya, karena suka enggak suka, Ratna Sarumpaet ini kan salah satu corong, salah satu influencer kubu Prabowo yang selama ini memang cukup vokal, cukup kritis terhadap Jokowi. Ketika salah satu pemain terbaik Prabowo ini cacat secara integritas, maka yang paling mungkin harus segera dikeluarkan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Adi menjelaskan elektabilitas Prabowo akan turun sejak hari ini hingga lusa. Sehingga ia mengimbau Prabowo untuk segera mengeluarkan Ratna dari struktur tim pemenangan. Tidak hanya itu, Prabowo juga dituntut untuk minta maaf atas blunder yang dilakukan dengan mendukung Ratna.
"Karena kalau masih ada di tim pemenangan, orang akan melihat ya Prabowo ini melindungi tukang hoaks, melindungi tukang fitnah dan sebagainya. Jadi biar benalu dan bebannya enggak terlampau berat terhadap Prabowo, maka harus segera dikeluarkan," pungkasnya.