Infografik: Indonesia Anak Bawang, Perlukah Diperangi Oleh Trump?
ADVERTISEMENT
Kegeraman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , atas defisit neraca perdagangan negaranya berdampak luas. Sejumlah negara utama pemasok kebutuhan impor AS dikenai tarif impor tinggi. Dan kini, Trump mulai melirik negara-negara lain yang ikut menyumbang defisit perdagangan, meski porsinya tak besar.
ADVERTISEMENT
Sinyalemen itu diungkapkan Ketua Staf Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, yakni Sofjan Wanandi. Jika ancaman perang dagang itu benar-benar nyata, tentu akan berdampak besar bagi Indonesia yang sedang berupaya menggenjot ekspornya. Padahal bagi AS sendiri, Indonesia terbilang sebagai anak bawang dalam hubungan perdagangan.
Nilai perdagangan RI-AS kecil bagi negara sebesar Amerika Serikat. Sepanjang Januari-April 2018 misalnya, nilai perdagangan Indonesia dengan AS tak masuk 15 besar. Ini berbeda dengan China, Kanada, Meksiko, Jepang, dan Jerman, yang jadi lima mitra dagang utama.
Kontribusi Indonesia terhadap total defisit perdagangan AS juga tak seberapa. Maka, perlukah Mr. Trump mengobarkan perang dagang ke Indonesia?